Cerita Ngerinya Longsor di Bandung Barat yang Timbun 10 Rumah

Cerita Ngerinya Longsor di Bandung Barat yang Timbun 10 Rumah

Whisnu Pradana - detikNews
Rabu, 12 Feb 2020 13:24 WIB
Longsor di Bandung Barat
Longsor di Bandung Barat (Foto: Whisnu Pradana/detikcom)
Bandung Barat -

Cepi Sopian (42), warga Kampung Hegarmanah RT 3/4, Desa Sukatani, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB), menyaksikan dahsyatnya bencana longsor yang menerjang wilayah tempat tinggalnya. Menurutnya kejadian itu sangat mengerikan.

Sebelum kejadian, Selasa (11/2/2020) pukul 20.00 WIB, Cepi bersama delapan orang temannya sedang berada di kolam yang berjarak yang berjarak sekitar 500 meter dari titik longsor di pinggir Jalan Tol Purbaleunyi.

Kemudian sekitar pukul 21.15 WIB, tiba-tiba dia merasakan getaran dan suara gemuruh yang semakin mendekat ke tempat dia berada. Dengan kondisi gelap dia mencoba menerangi kondisi sekitar dan terkejut saat melihat pergerakan tanah dari atas dengan volume tinggi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengetahui bahaya menghampiri, Cepi langsung berlari menyelamatkan diri. Terdengar juga suara warga berteriak histeris dan berhamburan ke luar rumah untuk menyelamatkan diri.

"Engga bisa digambarkan ngerinya longsor tanah itu. Meskipun gelap, tapi sempat terlihat karena saya senteri. Tanah dari atas itu bergerak ke bawah jaraknya sekitar 1 kilometer, saya langsung menyelamatkan diri," ujarnya saat ditemui di lokasi kejadian, Rabu (12/2/2020).

ADVERTISEMENT

Khawatir masih ada yang terlelap di dalam rumah, ia menghubungi pengurus RW agar segera mengumumkan adanya longsor melalui pengeras suara di masjid. Material longsor yang berbentuk lumpur itu bergerak dari atas, sekitar 30 menit dan akhirnya menerjang rumah milik warga hingga banyak rumah mengalami kerusakan cukup parah.

"Dari area persawahan ini, memang di sampingnya banyak rumah-rumah warga, akibatnya banyak rumah warga yang terdampak dan ada yang ambruk total," kata Cepi.

Simak Juga Video "Longsor di Pondok Pinang Jaksel Diduga karena Akumulasi Curah Hujan"

[Gambas:Video 20detik]

Sementara itu, warga lainnya Abas Saefuloh (37) menuturkan rumah yang ditingali selama ini bersama istri dan anaknya mengalami kerusakan parah akibat terkena material longsor. Bagian kamar, ruang keluarga dan ruang tamu hancur tak berbentuk.

Dibantu pihak kepolisian, ia menyisir bagian kamar dan ruang tamu mengamankan beberapa koper,celengan sang anak, Al-quran, dan mesin cuci dari loteng rumahnya. Potret ia bersama istri dan anaknya masih menempel di dinding yang ambruk menimpa lemari dan meja televisi di bagian ruang tamu.

"Sekarang hanya ngambil sisa barangnya saja sebelum dipasang garis polisi karena berbahaya. Kemarin malam sempat ngambil surat berharga dan emas punya istri," tutur Abas, saat ditemui di kediamannya, Rabu (12/2/2020).

Dia mengungkapkan, saat ini istrinya masih syok dan belum bisa diajak berkomunikasi. Sementara sang anak, sedang bersekolah demi menghilangkan rasa trauma.

"Saya sendiri cuti dulu kerja di pabrik, dikasih izin buat beres-beres rumah. Kalau istri memang syok, sekarang istirahat duku di tetangga, alhamdulillah yang penting selamat," terangnya.

Karena rumahnya rusak, untuk sementara dia tinggal di kediaman tetangganya. "Untuk sementara mungkin bisa numpang tinggal di tetangga, tapi kalau terlalu lama juga kan enggak enak. Sementara saya engga punya uang buat beli tanah dan bangun rumah lagi," ujarnya.

Halaman 2 dari 2
(mso/mso)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads