Sungai Ngrancah di Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tiba-tiba berwarna keruh dan berbau menyengat. Akibatnya ikan-ikan di sungai tersebut banyak yang mati mengambang.
Banyaknya ikan yang mengambang diketahui warga sejak pagi tadi. Sejak pagi banyak warga yang mendatangi sungai yang berada di dekat Waduk Sermo, di Kapanewon Kokap, Kulon Progo itu.
Pantauan detikcom di lokasi, Rabu (12/2) siang, air sungai Ngrancah berwarna keruh kelabu dan berbau seperti tawas menusuk hidung. Sedangkan pada pagi hari tadi, air sungai itu tampak berwarna pekat dan banyak ikan-ikan kecil yang mengambang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sejak pagi beredar kabar banyak ikan mati, saya langsung ke sini untuk menangkap ikan," kata salah seorang warga Ari Wibowo, saat ditemui di lokasi, Rabu (12/2/2020).
Ari dan warga lainnya datang untuk menangkap ikan menggunakan seser (alat penangkap ikan). Banyak yang mengayunkan sesernya dan langsung mendapat ikan dari permukaan sungai, sementara untuk ikan-ikan kecil kembali dilepas.
"Nanti untuk dikonsumsi, asal nanti bersih, pasti aman," ujarnya.
Untuk diketahui aliran Sungai Ngrancah ini memiliki debit air yang kecil. Air sungai ini menjadi lokasi pembuangan air dari Waduk Sermo dan juga dari pengolahan air milik PDAM Kulon Progo.
Selanjutnya soal dugaan penyebab Sungai Ngrancah berbau...
Terkait matinya ikan di sungai ini, PDAM Tirta Binangun Kulon Progo turun tangan untuk melakukan pemeriksaan. Direktur PDAM Kulon Progo, Jumantoro, menduga matinya ikan ini berasal dari kebocoran bak penampungan poly alumunium chloride (PAC) atau biasa dikenal dengan tawas. Bahan ini biasa dipakai untuk menjernihkan air PDAM dari pengolahan air bersih yang ada di Waduk Sermo.
"Kemungkinan ada kebocoran PAC dan masuk ke saluran pembungan hingga mencemari sungai," tutur Jumantoro saat meninjau ke lokasi.
Jumantoro mengatakan PDAM langsung memperbaiki saluran penampungan PAC yang bocor. Untuk menetralisir kandungan tawas yang ada di Sungai Ngrancah, PDAM langsung membuka pintu air agar kandungan PAC bisa segera dinetralisir.
"Kita sudah lakukan perbaikan dan membuka pintu air," jelasnya.