Muhammad Naufal (21), sempat menemani kakaknya, Muhammad Rega (31), nongkrong di pelataran ruko, Jalan Raya Cianjur-Sukabumi, Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Ada lima pemuda tak dikenal yang hadir sebelum Rega ditemukan tewas bersimbah darah di area tongkrongan tersebut.
Naufal dan kakaknya memang terbiasa nongkrong bersama. Namun biasanya lokasi nongkrong di depan pusat penjualan buah di Desa Rancagoong, Kecamatan Cilaku.
"Malam itu (Kamis 6 Februari 2020), sekitar pukul 20.00 WIB dia (Rega) mengajak nongkrong. Dia duluan berangkat, saya menyusul. Begitu dikontak dimana, dia bilangnya di Pasirhayam. Saya juga sempat heran, kenapa di sana, belum pernah nongkrong di sana, biasanya di dekat pertigaan Rancagoong," ujar Naufal di rumahnya, Senin (10/2/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah itu, datang tiga pemuda menggunakan satu sepeda motor dan nongkrong beberapa meter dari tempat Rega dan Naufal. "Setelah itu datang lagi satu motor, dua orang. Mereka saya lihat usianya sekitar belasan tahun. Mereka nongkrong dengan tiga orang yang lebih dulu datang," ucapnya.
Naufal mengaku tidak nyaman dengan keberadaan lima pemuda tersebut. Bahkan saat mereka datang bergabung mengumpul dengan kakaknya, ia memilih diam sambil menatap layar telepon genggam.
Naufal pamit pulang terlebih dulu kepada kakaknya. "Tidak nyaman saja, dari penampilan terus dari cara bicara dan gestur tubuhnya. Makanya saya pulang duluan," ujar dia.
Saat pamitan, dia sempat berpesan kepada lima orang pemuda yang tidak dikenal itu untuk menjaga sang Naufal pulang sekitar pukul 23.00 WIB.
"Kemudian saya tidur. Saya terbangun subuh ketika ada dari anggota polisi mengabarkan jika kakak saya ada di rumah sakit. Kakak saya yang lainnya yang sudah ke rumah sakit mengabarkan jika kak Rega meninggal," tutur Naufal.
Ia berharap polisi menangkap para pelaku yang mengeroyok dan membunuh kakaknya. Naufal mencurigai lima pemuda itu pelakunya.
"Saya hanya minta segera ditangkap dan diproses hukum setimpal dengan apa yang mereka lakukan," kata Naufal.