Gubernur Jabar Ridwan Kamil meminta maaf kepada Ketum Gerindra Prabowo Subianto karena sempat beda jalan di Pilgub Jabar 2018. Pertemuan itu dimaknai bahwa hubungan Emil, sapaan Ridwan, dan Gerindra kembali mesra. Apa kata parpol pengusung?
Sekretaris DPW PPP Jabar Pepep Saeful Hidayat mengatakan pertemuan Emil dan Prabowo merupakan hal yang wajar sebagai pejabat pemerintahan. Sehingga, sambung dia, pertemuan tersebut jangan hanya dilihat dari sudut pandang politik saja.
"Pertemuan kemarin bukan hanya kepentingan politik. Sesama anak bangsa, saling dukung, support dalam tugasnya masing-masing," kata Pepep saat dihubungi, Senin (10/2/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski pertemuan tersebut bersifat politis, terlalu dini kalau dikaitkan dengan kepentingan Pilpres 2024. Pasalnya, perjalanan keduanya masih panjang di tugasnya masing-masing sebagai gubernur Jabar dan Menteri Pertahanan saat ini.
"Terlalu dini kalau kita memaknai kepentingan politik ke depan. Saya melihat mereka fokus menyelesaikan tugas-tugasnya, menjalankan kewajiban hari ini," tuturnya.
Soal momen minta maaf Emil kepada Prabowo karena sempat beda jalan di Pilgub Jabar, Pepep menilainya hal yang wajar. "Itu lebih persoalan hormat sesama politisi. Menghormati yang tua," tutur dia.
Sebagai parpol pengusung, PPP melihat langkah Emil lebih kepada merangkul kekuatan untuk mengamankan pemerintahannya saat ini. Mengingat, saat ini Gerindra menjadi partai pemenang kursi terbanyak di DPRD Jabar.
"Saya kira di mana pun sebagai gubernur pak RK kewajiban merangkul semua kekuatan. Agar program beliau kepada masyarakat mendapat dukungan kekuatan. Hal lumrah, dan kebutuhan juga," ujar Pepep.
Tonton juga Didukung PD-Gerindra di Pilkada Solo, Gibran: Saya Tetap Setia di PDIP :
(mud/bbn)