Puluhan Warga Arab di China Mendaftar Jadi Relawan Perangi Virus Corona

Puluhan Warga Arab di China Mendaftar Jadi Relawan Perangi Virus Corona

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 10 Feb 2020 11:31 WIB
Rumah sakit khusus untuk pasien virus corona telah selesai dibangun di Wuhan, China. Petugas medis pun mulai memindahkan para pasien ke rumah sakit khusus itu
Pasien virus corona dipindahkan ke rumah sakit khusus di Wuhan (Xiao Yijiu/Xinhua via AP Photo)
Wuhan -

Sejumlah warga negara-negara Arab yang tinggal di kota Wuhan, China, berniat untuk menjadi relawan dalam kampanye memerangi wabah virus corona. Mereka telah mendaftarkan diri untuk mendapat izin dari otoritas China.

Seperti dilansir kantor berita Xinhua News Agency, Senin (10/2/2020), salah satunya adalah Ali Wari, seorang warga Palestina yang tinggal di Wuhan, pusat wabah virus corona. Wari dan beberapa temannya yang juga warga Arab menyatakan tengah menunggu izin dari otoritas setempat untuk menjadi relawan.

"Saya seorang dokter. Saya bicara bahasa Arab, China dan Inggris. Saya bisa membantu merawat para pasien, mendaftarkan informasi dan membawa barang-barang," ucap Wari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keinginan dari sekelompok warga Arab ini diketahui dari grup chat aplikasi pesan singkat WeChat yang diberi nama 'Wuhan 2019-nCoV'. Grup chat itu beranggotakan 480 warga Arab yang sebagian besar tinggal atau bekerja di Wuhan, ibu kota Provinsi Hubei.

"Saya menerjemahkan dan menyebarkan informasi soal virus untuk teman-teman saya pada awalnya. Kemudian lebih banyak teman dari teman-teman saya yang bergabung grup (chat) itu," tutur Wari yang bekerja pada perusahaan teknologi Hubei Topgene Biotechnology.

ADVERTISEMENT

Wari juga seorang ahli bedah toraks yang cakap bahasa China.

Dalam beberapa pekan terakhir, Wari menerjemahkan dan menyebarkan informasi dari otoritas China soal virus corona, khususnya langkah-langkah yang diambil oleh otoritas Wuhan, dalam grup chat itu setiap harinya dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang muncul.

"Saya sangat yakin dalam pengendalian wabah. Tapi bagi para mahasiswa asing yang masih muda, mereka mungkin panik meskipun mendapat dukungan dari universitas mereka. Jadi pada saat ini, saya harus tetap tenang sebagai kakak mereka," ujarnya.

Wari memulai kampanye relawan via grup chat itu pekan lalu dan sedikitnya ada 30 warga Arab yang menyatakan bersedia menjadi relawan dalam memerangi virus corona.

Mohamad Khatib yang juga dari Palestina, meminta izin dari keluarganya untuk bergabung dengan Wari. "Saya yakini bahwa pasti ada solusi untuk wabah ini, tapi itu membutuhkan waktu. Kita harus terus mencoba dan tidak pernah menyerah," ucapnya.

Mohamad Asaad, seorang warga Mesir yang kuliah di Wuhan sebagai mahasiswa PhD, menyatakan dirinya jatuh cinta dengan kota Wuhan dan warganya.

"Saya sedih melihat kota yang berwarna ini dalam masa-masa sulit. Inilah saatnya untuk mendukung dan membalas mereka yang melakukan hal-hal baik. Jadi, saya secara sukarela membantu dan mendukung teman-teman saya di China dalam mengalahkan situasi keras ini," ujar Asaad.

Pada Kamis (6/2) lalu, Wari dengan mengatasnamakan teman-temannya dari Arab, mengajukan permohonan kepada Kantor Urusan Luar Negeri di Wuhan untuk menjadi relawan. Salah satu resepsionis di kantor itu mencatat permohonan Wari dan mengucapkan terima kasih kepadanya.

"Saya bilang kepadanya untuk tidak mengucapkan terima kasih. Saya hanya melakukan apa yang harus saya lakukan. Kita tinggal di Wuhan, jadi kita mencintai kotanya," ucap Wari, sembari menyebut bahwa dirinya mengalami masa-masa sulit saat wabah SARS tahun 2003 lalu.

"Saya yakin pemerintah China juga bisa melaluinya kali ini," tandasnya.

Sejauh ini, total 910 orang meninggal akibat virus corona di berbagai negara. Lebih dari 40 ribu orang terinfeksi virus ini, dengan sebagian besar kasus ada di wilayah China daratan.

Halaman 2 dari 3
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads