Prestasi Hwang Sik Jiu menjadi arsitek pembangunan rumah sakit khusus pasien corona di China patut diacungi jempol. Kurang dari 10 hari, dia berhasil membangun rumah sakit berkapasitas 1.000 pasien. Ini fakta sosok Hwang Sik Jiu.
Rupanya Hwang Sik Jiu pernah tinggal di Indonesia. Tepatnya di Jalan Samanhudi Kecamatan Kaliwates, Jember. Rumah tersebut dulu juga digunakan untuk menjual rokok. Saat itu ayah Hwang Sik Jiu, Hwang Sek Hwa merupakan pedagang rokok.
Kini, bangunan rumah itu sudah menjadi tiga ruko. Salah satu ruko ditempati kerabat Hwang Sik Jiu untuk berdagang plastik.
Hwang Sik Jiu merupakan anak pertama. Dia lahir sekitar tahun 1941 lalu. Adiknya ada dua, laki-laki dan perempuan. Hwang Sik Jiu mengenyam pendidikan di TK, SD dan SMP di Chung Hua School, Jember.
"Dia memang pernah sekolah di Chung Hua School. Tapi saat saya mulai mengajar di sana tahun 1959, Hwang Sik Jiu sudah lulus," kata mantan pengajar Chung Hua School, Iwan Natawidjaja.
Sekolah ini berlokasi di Jalan Diponegoro. Diperkirakan Hwang Sik Jiu masuk sekolah Chung Hua School sekitar 1946. Namun sekolah ini sekarang sudah tutup.
Simak Video "Lampaui Wabah SARS, Korban Jiwa Virus Corona Jadi 902 Orang"
"Saya mengajar olahraga dari TK, SR (SD) sampai SMP. Tapi si insinyur ini (Hwang Sik Jiu) saat itu sudah lulus, dan melanjutkan pendidikannya di Surabaya. Karena di Jember tidak ada," ungkapnya.
Hwang Sik Jiu pun mengenyam pendidikan SMA di Surabaya dan kembali pulang ke Tiongkok mengikuti ayahnya.
Ternyata Hwang Sik Jiu masih memiliki kerabat di Jember. Meski sudah generasi ketiga. Seperti yang diungkapkan kerabat Hwang Sik Jiu, Heni. Perempuan itu senang ada familinya yang sukses membangun rumah sakit dengan cepat. Bahkan di lingkungan kerabatnya, keberhasilan Hwang Sik Jiu menjadi perbincangan hangat.
"Kami warga Jember, khususnya marga Hwang sangat bangga dengan apa yang telah dilakukan Hwang Sik Jiu," tandas Heni.
Sementara sosok Hwang Sik Jiu pernah kembali ke Indonesia. Tepatnya menghadiri reuni sekolah 2010 lalu di rumah makan Tjoeng On Jember.
"Total yang hadir sekitar 5.000 orang, para alumni dan pengajar atau pun pengurus. Termasuk Hwang Sik Jiu juga datang dari Tiongkok. Namun saya tidak sempat mengobrol, karena banyak sekali," kata Iwan Natawidjaya.
Hingga kini belum diketahui apakah Hwang Sik Jiu masih Warga Negara Indonesia (WNI) atau sudah berpindah kewarganegaraan.