Ada beberapa berita dari Jawa Timur yang hari ini mencuri perhatian banyak pembaca. Mulai dari soal kades cantik di Lamongan hingga tentang kakak-adik di Jember yang buta dan lumpuh.
Berikut rangkuman beritanya:
Tak Hanya Berparas Cantik, Suara Kades Ini Juga Bikin Sejuk Hati Warga
Masih ingat dengan Angely Emitasari? Kades cantik itu tengah membuat gebrakan di desanya. Angely merupakan Kades Kedungkumpul, Kecamatan Sukorame, Lamongan. Ia membuat pengurusan KTP elektronik, Kartu Keluarga dan Kartu Identitas Anak secara massal.
Pengurusan data kependudukan yang berlangsung di Balai Desa Kedungkumpul ini nyaris ricuh. Itu karena ratusan warga berdesakan dan saling dorong berebut nomor urut. Beruntung, aksi saling dorong tak berlangsung lama karena warga bisa ditenangkan.
Menurut Angely, ia sengaja mendatangkan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Lamongan ke desanya untuk mempermudah pelayanan. Jarak yang jauh dari pusat kota membuat warganya banyak yang tak tertib administrasi kependudukan.
"Kita datangkan Dispendukcapil Lamongan ke Balai Desa Kedungkumpul, mengingat banyak warga yang tidak tertib administrasi kependudukan, karena jauhnya jarak Desa Kedungkumpul dengan kabupaten," kata Angely di sela-sela melayani warganya, Jumat (7/2/2020).
Saking banyaknya warga yang mengurus data kependudukan, Angely bahkan sempat meminta warganya untuk bersabar dan menunggu antrean. Antrean warga yang didominasi kaum hawa itu pun bisa normal dan tak berebut setelah Angely angkat bicara.
"Ibu-ibu, monggo pinarak riyen. Monggo, monggo pinarak lenggah riyen (Ibu-ibu, mari, silahkan duduk dulu)," kata Angely dalam Bahasa Jawa untuk menenangkan warga melalui pengeras suara.
Miris, Begini Keseharian Kakak-Adik Buta dan Lumpuh Tinggal di Bilik Pengap
Muhammad (30) dan adiknya, Yani (25) tinggal di bilik bambu di ruang dapur rumahnya di Dusun Krajan, Desa Karang Paiton, Kecamatan Ledokombo. Hari-hari dua orang yang mengalami buta dan lumpuh itu, hanya dihabiskan di ruangan berukuran sekitar 1,5 x 2 meter itu.
"Sehari-hari ya berada di ruangan itu, tidak ke mana-mana," kata kakak dari Muhammad dan Yani, Siti Fadilah, Jumat (7/2/2020).
Menurut Siti, kedua adiknya itu lebih banyak berbaring di tempat tidur dari lantai dengan beralaskan plastik. Praktis tidak ada aktivitas yang berarti.
"Lebih banyak tiduran. Pagi setelah dimandikan tiduran. Setelah makan juga tiduran aja. Kondisikan kan seperti itu, lumpuh dan tidak bisa melihat. Apalagi tubuh mereka juga kurus kayak gitu," ujar Siti.
Namun, lanjut Siti, Muhammad sedikit lebih aktif dibanding Yani. Pria itu terkadang merambat sambil duduk.
"Muhammad kadang ngesot gitu, merambat. Makanya pintu bilik kita tutup dan kita kasih palang agar tidak mudah terbuka. Sebab kami khawatir dia keluar bilik. Kita takut karena di dekat rumah ada sumur," tutur Siti.