Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengatakan belum ada rencana pemulangan tiga warga negara Indonesia (WNI) di Wuhan. Kota asal wabah Corona tersebut masih terisolasi.
"Selama masih PHEIC (Public Health Emergency of International Concern), bagaimana caranya? Di-lockdown semua," ujar Terawan seusai rapat di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Jumat (7/2/2020).
Terawan mengatakan, tiga mahasiswa asal Indonesia tersebut terus dipantau kesehatannya oleh pemerintah China, juga dalam pantauan Kedutaan Besar Indonesia di China.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di-lockdown kotanya, dan dia dipelihara kesehatannya oleh pemerintah sana dan terhubung terus dengan konsulat kita, juga kedutaan besar kita," ujarnya.
Sebelumnya, Menko Polhukam Mahfud Md menerangkan alasan tiga mahasiswa yang gagal pulang itu karena suhu tubuhnya tinggi. Karena itu, kata Mahfud, mereka tidak mendapatkan izin dari pemerintah setempat.
"Nah, yang tiga orang itu suhunya tinggi melebihi batas maksimal yang ditentukan, sehingga tidak boleh pulang dulu dan tidak boleh oleh pemerintah RRT (Republik Rakyat Tiongkok). Yang pulang di sini itu semuanya sehat, jangan panik," terangnya.
Sebelumnya, pemerintah memulangkan 238 orang mahasiswa Indonesia dari Hubei. Jumlah ini berbeda dari jumlah yang sebelumnya disebutkan oleh pemerintah sebanyak 245 orang.
Ini karena tiga orang mahasiswa gagal dipulangkan karena tidak lolos screening. Sedangkan empat orang lainnya memilih tetap berada di Wuhan.
Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (PWNI-BHI) Kemlu, Judha Nugraha, mengatakan ketiga WNI tersebut merupakan mahasiswa. Satu mahasiswa dari Wuhan dan dua dari Xianning. Mereka saat ini sudah dipulangkan ke asrama masing-masing.