Ketinggian air yang menggenangi halaman sekolah mencapai 30-40 cm, sementara di ruang kelas hanya setinggi 15 cm.
Informasi yang dihimpun, banjir tersebut terjadi sejak Selasa (4/2/2020). Muka air semakin tinggi hingga masuk ruang kelas.
Kepala SD Negeri Banjarasri Tanggulangin Muhammad Ismanu membenarkan para siswa dipulangkan lebih awal setelah diberi tugas masing-masing.
"Tidak diliburkan, hanya pulang lebih awal setelah diberi tugas masing-masing. Untuk menyelesaikan tugas di rumahnya," kata Ismanu kepada detikcom di sekolahnya, Kamis (6/2/2020).
Ismanu mengaku sekolahnya memiliki 6 ruang kelas dan 8 ruang lainnya dengan 101 siswa. Lantaran banjir dan takut para siswa sakit, pihak sekolah memutuskan memulangkan siswa lebih awal.
"Karena masih anak-anak, kami memutuskan untuk pulang lebih awal. Takut anak-anak ini malah sakit," jelas Ismanu.
Kompleks SMP Negeri 2 Tanggulangin, Desa Kedungbanteng, juga dilanda banjir. Banjir tersebut melanda sejak dua minggu lalu. Meski sekolahnya banjir, kegiatan belajar-mengajar tetap berlangsung.
Kepala SMP Negeri 2 Tanggulangin Al Hadi mengatakan, untuk menyiasati kondisi sekolah yang banjir, pihaknya memberlakukan belajar-mengajar secara bergantian. Siswa kelas IX, yang akan melakukan Unas, setiap hari masuk. Sedangkan siswa kelas VII dan kelas VIII masuk secara bergantian.
"Para siswa diberi tugas masing-masing oleh gurunya. Ini berlaku saat banjir. Kalau banjir surut, kembali normal sekolahnya," tandas Al Hadi.
Simak Video "Ketinggian Banjir Underpass Kemayoran Masih 2,5 Meter"
(fat/fat)