Asman Abnur optimis maju sebagai calon ketua umum (caketum) PAN. Pasalnya ia mengaku punya nilai lebih yang ditawarkan ke voters di Kongres PAN yang bakal digelar di Kendari pertengahan Februari ini. Mulai dari rekonsiliasi internal partai, e-partai, dan otonomi daerah.
Pertama, Asman ingin membawa semangat baru yaitu kesejukan. Menurutnya, selama ini politik identik dengan isu-isu keras. Begitu juga di PAN yang nuansa itu masih sama. Dengan bekal pengalaman dan modal politik yang cukup, ia menawarkan pendekatan baru dalam politik, yakni rekonsiliasi.
"Kita tahu di PAN konflik terjadi sejak beberapa periode kongres sampai sekarang. Tekad saya, mengakhiri semua itu, dan menjadikan semua aset partai sebagai kekuatan membangun partai ini ke depan. Mulai dari para pendiri, pengurus, kader, semua harus merasa nyaman. Jangan lagi ada pengkubuan, dan pengkotak-kotakan berdasarkan kelompok politik," ucap Asman kepada detikcom, Kamis (6/2/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Artinya begini, PAN sebagai partai reformis, perbedaan adalah sunnatullah, yang tidak boleh adalah berpecah belah. Saya kira dengan semangat rekonsiliasi ini, para kader akan menyambut, karena ini memang kebutuhan mendesak yang saya capture dari hasil silaturahmi dengan DPW dan DPD," imbuhnya.
Asman mengatakan nilai kedua yang ditawarkan yaitu tentang tantangan partai politik saat ini pada tata kelola manajemen organisasi. Pengalaman dua tahun di Menpan RB, kata dia, membantu dirinya untuk menyusun tata kelola organisasi yang produktif yang berbasiskan Out come (hasil).
"Alhamdulilah selama dua tahun di Menpan-RB, banyak hal telah saya buat dan diapresiasi publik, terutama pada optimalisasi adopsi teknologi untuk membantu manajemen organisasi modern. Kalau di pemerintahan kita kenal apa yang disebut sebagai e-Government, maka di partai, saya akan membuat yang disebut e-Party," ucap Asman.
Hasil sistem ini, kata Asman, akan memotong rantai birokrasi yang panjang. Misalnya kader dari daerah tidak perlu lagi datang ke Jakarta hanya untuk mengambil SK dan dokumen lainnya. Semua bisa dilakukan melalui jaringan internet dan infrastruktur partai siap untuk melakukan itu.
"Ketiga, sekarang ini monopoli DPP terlalu kuat, padahal ibarat negara, daerah yang kuat akan menghasilkan negara kuat. Maka solusinya adalah otonomi partai, termasuk dalam pengelolaan keuangan partai di daerah," ujar Asman.
Asman menjelaskan saat otonomi partai berjalan, maka daerah akan mandiri dan tidak selalu bergantung ke pusat. Meski tidak mudah dilaksanakan, tetapi konsep inilah yang paling ideal buat PAN. Selain itu, ia mengatakan perlu perubahan mindset secara kolektif agar transformasi PAN menuju partai modern berjalan.
"Meski tidak mudah, saya optimis bisa dilakukan, karena sambutan saudaraku di daerah sangat luar biasa. Apalagi mereka menyaksikan sendiri saat jelang Pilkada misalnya, banyak rekomendasi DPP kepada seseorang untuk maju di Pilkada, namun pengurus daerah tidak kenal," ucap Asman.
"Dengan ketiga tawaran tersebut, saya yakin voters akan menyambut pencalonan saya positif di kongres nanti," ujarnya.
Seperti diketahui, terdapat empat kandidat yang maju caketum PAN periode 2020-2025. Pertama, petahana Zulkifli Hasan (Hasan), lalu Mulfachri Harahap yang didukung Amien Rais, Asman Abnur yang didukung Hatta Rajasa, dan Dradjad Wibowo.
Simak Video "Keyakinan Asman Abnur Menatap Kursi Ketua Umum PAN"
(akn/ega)