Empat dusun yanga banjir berada di dua wilayah, antara lain Dusun Krajan, Batok dan Bulu di Desa Tambakrejo, Kecamatan Kraton, Kabupaten serta Dusun Karangasem, Kelurahan Karangketug, Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan. Dua wilayah ini langganan banjir saat Sungai Welang meluap.
Pantauan di lokasi Kamis (6/2/2020) pukul 09.00 WIB, banjir di empat dusun desa mulai surut. Ketinggian air bervariasi antara 30-50 cm. Meski surut, sebagian warga yang rumahnya terendam mengaku tak bisa melakukan aktivitas rumah tangga seperti memasak. Mereka mengaku tak bisa sarapan.
Seperti diungkapkan Solihati, warga Desa Tambakrejo, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan. Perempuan 41 tahun ini mengungkapkan setiap kali banjir, ia tak pernah menerima bantuan makanan. Padahal makanan siap saji sangat dibutuhkan karena dia tak bisa memasak.
"Belum ada bantuan. Di sini nggak pernah dapat bantuan kalau banjir. Belum makan nggak bisa masak," terangnya.
Senada diungkapkan Sutini (63). Ia mengaku tak pernah menerima bantuan saat pemukiman banjir.
"Biasanya saya sedia mi dan roti. Tapi sekarang lupa nggak beli. Jadi yang nunggu kiriman dari saudara," terangnya.
Lilik, warga lain mengaku tak bisa memasak katena rumahnya terendam. "Ini mau beli makanan," ungkapnya sambil menuntun sepeda di tengah banjir.
Sementara di Dusun Karangasem, Kelurahan Karangketug, Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan, banjir mulai surut signifikan. Sejumlah warga mengaku sudah menerima bantuan nasi bungkus pada malam hari. Namun pagi ini belum ada lagi suplai makanan.
"Memang semalam saat air tinggi kami langsung kerahkan anggota menyediakan nasi bungkus. Tadi malam senjata 500 lebih nasi bungkus dibagikan," kata Kepala Pelaksana BPBD Kota Pasuruan Samsul Hadi.
Saat ini, warga mulai bersih-bersih rumah dan halaman dari lumpur. Sebagian hanya duduk-duduk menunggu air benar-benar surut.
Simak Video "Miniatur Candi Berbahan Limbah Koran Bekas, Pasuruan"
[Gambas:Video 20detik] (fat/fat)