Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menyampaikan aturan main kepada Pangdam dan Kapolda untuk menjaga wilayahnya supaya tidak terjadi kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Jokowi kembali mewanti-wanti untuk mencopot mereka jika musibah tersebut terjadi.
"Tegas saya sampaikan, pasti saya telepon, ke Panglima, ke Kapolri kalau ada kebakaran di wilayah kecil agak membesar, saya tanya Dandim-nya sudah dicopot belum. Kalau sudah membesar, pasti saya tanyakan, Pangdam sama Kapolda sudah diganti belum. Ini aturan main sejak 2016 dan berlaku sampai sekarang supaya yang baru-baru tahu semuanya. Kalau copot gubernur, bupati, wali kota, nggak bisa," kata Jokowi saat memberikan arahan dalam upaya peningkatan pengendalian karhutla tahun 2020 di Istana Negara, Jakarta Pusat, Kamis (6/2/2020).
Di Indonesia, musim kemarau terjadi sekitar Juni hingga Oktober. Puncak musim kemarau berkisar pada Agustus dan September serta pada bulan tersebut sejumlah wilayah mengalami kekeringan dan terjadi karhutla.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kenapa ini kita lakukan terus? Karena yang saya takutkan adalah, ada gubernur baru, ada bupati baru, ada pangdam baru, ada danrem baru, yang baru masuk ke daerah itu. Ada kapolda baru, ada kapolres baru yang masuk daerah rawan kebakaran sehingga tidak tahu aturan main kita yang sudah kita ubah sejak 2016," ujar Jokowi.
Baca juga: Polisi Tangkap 3 Pelaku Karhutla di Riau |
Simak Video "Jokowi Peringatkan Kapolri-Panglima soal Karhutla: Hati-hati!"