Komisi D DPRD DKI Jakarta mengaku belum mendapat informasi soal keberadaan 191 pohon yang ditebang untuk revitalisasi Monas bagian selatan. Mereka mengaku akan bertanya kepada Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan Pertanahan DKI Jakarta.
"Kemarin ada pertanyaan, sebelum ditebang kenapa belum ada penggantinya, dijawab pengganti ada. Sekarang masalah yang ditebang ada di mana. Itu menjadi tanggung jawab pelaksana dan itu belum ditanyakan oleh Komisi D. Masalah itu di pandangan saya, nanti ditanyakan di rapat berikutnya apa penting apa tidak," ucap Sekretaris Komisi D DPRD DKI Jakarta Syarif, saat dihubungi, Rabu (5/2/2020).
Syarif mengaku menyerahkan masalah tersebut kepada pelaksana. "Kalau ada masalah, nanti aparat yang bertindak," ucap anggota Fraksi Gerindra tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: #MisteriPohonMahoni di Monas Tetap Misteri |
Hal senada disampaikan Ketua Komisi D Ida Mahmudah. Dia akan menggelar rapat setelah mendapat laporan.
"Nanti kalau kita dapat laporan dari masyarakat, kita akan tanyakan," ucap Ida saat dihubungi terpisah.
Menurut Ida, belum ada pembahasan mengenai keberadaan batang pohon yang ditebang. Pembahasan awal di Komisi D terkait pemberhentian revitalisasi karena tidak ada izin dari Menteri Sekretariat Negara (Mensetneg).
"Kita hanya meminta pembangunan berhenti dulu menunggu (izin) Mensetneg, Kita tidak berbicara pohon itu ke mana," ucap anggota Fraksi PDIP tersebut.