.webp)
Dua pelaku itu bernama Cahyo Khoirun (32), yang bekerja sebagai sekuriti salah satu perusahaan di Tuban dan residivis kasus pencurian bernama Cukup (33).
"Kami lumpuhkan karena mereka melawan. Satu orang oknum satpam dan residivis yang kami bekuk. Dan ada tiga lagi pelaku, yakni dua oknum satpam dan satu sipil yang masih kami kejar. Pelaku ini spesialis pencurian kabel yang telah 18 beraksi di Tuban," kata Kapolres AKBP Nanang Haryono, Rabu (5/2/2020).
Kapolres menjelaskan pelaku diduga bekerja sama mencuri dengan oknum satpam. Sebab, kabel yang dicuri merupakan kabel tembaga yang digunakan untuk jaringan power di pabrik Semen Indonesia, Tuban. Selain itu, mereka telah berkali-kali tapi selalu tidak lolos dari intaian petugas.
Agar aksi para komplotan ini aman dan tidak diketahui warga sekitar, oknum satpam pura-pura berpatroli menggunakan mobil perusahaan. Rupanya, patroli itu digunakan untuk mengangkut kabel curian dan dialihkan ke truk.
"Modusnya seakan-akan satpam sedang patroli pakai seragam kendaraan operasional, sehingga aksinya tidak diketahui warga," ucapnya.
Salah satu oknum satpam, Cahyo, mengaku baru pertama kali mencuri meski sudah 10 tahun bekerja jadi satpam.
"Kemarin ikut mencuri pas jam kerja, ikut mencuri baru sekali," tambah Cahyo.
Sedangkan pelaku lain, Cukup (33), mengaku uang hasil pencurian itu dipakai untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Setiap 1 kilogram tembaga kabel ini dijual Rp 100 ribu kepada seorang penadah di Tuban.
"Dijual, uangnya untuk makan. Satu kilogram harganya Rp 100 ribu," jelasnya.
Kini dua pelaku harus mempertanggungjawabkan perbuatannya. Dan barang bukti truk, mobil operasional satpam, dan gulungan kabel tembaga puluhan meter hasil curian diamankan di Mapolres Tuban. (fat/fat)
