Ma'ruf Bandingkan Pemulangan WNI Eks ISIS-Virus Corona: Hati-hati, Diisolasi

Ma'ruf Bandingkan Pemulangan WNI Eks ISIS-Virus Corona: Hati-hati, Diisolasi

Jefrie Nandy Satria - detikNews
Rabu, 05 Feb 2020 16:30 WIB
Wapres Maruf Amin
Wapres Ma'ruf Amin (Jefrie Nandy Satria/detikcom)
Jakarta -

Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mengatakan wacana pemulangan 600 WNI mantan anggota ISIS ke Indonesia masih dikaji. Kajian mendalam itu bertujuan agar WNI eks ISIS tidak justru mempengaruhi warga.

"Ya itu masih diperbincangkan. Tentu kita pertama tidak ingin mereka yang sudah, apa ya namanya, terjangkit, terpapar radikalisme itu tentu kalau dikembalikan apakah melakukan penularan atau tidak," kata Ma'ruf di kantor Wakil Presiden, Jalan Veteran III, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (5/2/2020).

Ma'ruf kemudian menganalogikan pemulangan para WNI eks ISIS itu dengan penularan virus Corona yang tengah ramai jadi perbincangan dunia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini saja kita virus Corona saja kan kita harus berhati-hati, bahkan dilakukan observasi, isolasi. Nah, ini juga mesti dipikirkan. Ini kalau menular bahaya sudah," sambungnya.

Menurutnya, dampak pemulangan para WNI tersebut harus dipikirkan dengan matang. Hingga kini belum ada keputusan para WNI eks ISIS itu akan dipulangkan atau tidak.

"Karena itu masih dalam pengkajian ya. Jadi belum ada kesimpulan seperti apa. Tentu kalau dipulangkan kayak apa, caranya bagaimana, itu masih dibahas," ucap Ma'ruf.

Jika jadi dipulangkan, kata Ma'ruf, anak-anak WNI juga dipulangkan. Namun Ma'ruf kembali mengingatkan dampak dari pemulangan itu.

"Tentu semua. Kebijakannya menyeluruh, apakah ditularkan apa tidak. Kalau ditularkan caranya bagaimana (mencegah). Kemudian bagaimana supaya tidak memberikan dampak kepada yang lain, penularan. Supaya jangan ada memberikan dampak buruk bagi yang lain. Jadi itu bahasannya komprehensif lah. Belum ada kesimpulannya. Kita tunggu saja," tutupnya.

Sebelumnya diberitakan, pemerintah berencana memulangkan WNI eks ISIS di Suriah. Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyatakan rencana pemulangan Foreign Terrorist Fighter (FTF) tersebut masih dibahas bersama pihak-pihak terkait.

"Kami sudah menerima informasi kalau ada sekitar 600 lebih FTF Indonesia yang ada di Suriah. Kebanyakan memang adalah perempuan dan anak-anak. Saat ini hal itu masih dibahas di Kemenko Polhukam bersama Kementerian dan Lembaga terkait lainnya untuk langkah tindak lanjut ke depannya," kata Kepala BNPT Komjen Suhardi Alius dalam keterangan pers yang diterima detikcom, Senin (3/2/2020).

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads