Semakin Langka Akibat Virus Corona, 5 KBRI Minta Pasokan Masker

Semakin Langka Akibat Virus Corona, 5 KBRI Minta Pasokan Masker

Nurcholis Maarif - detikNews
Selasa, 04 Feb 2020 17:02 WIB
Wabah virus Corona dari China memang cukup membuat warga di seluruh penjuru dunia harus bersiap siaga. Pasalnya, hingga kini ratusan korban jiwa telah menjadi korbannya.
Foto: AP Photo
Jakarta -

Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Hong Kong, Taiwan, Korea Selatan, Singapura, dan Malaysia meminta pemerintah mengirim tambahan masker dan hand sanitizer buat warga negara Indonesia (WNI) di luar negeri untuk mengantisipasi penyebaran virus corona. Pasalnya masker sudah makin langka didapat di pasaran.

"Kami kesulitan mendapat masker, setidaknya dari KBRI itu untuk mendapat masker. Satu-satunya kesulitan yang nampak hanya itu dulu," ucap Atase Ketenagakerjaan (Atnaker) dari Malaysia Budi Laksana saat telekonferensi bersama Menteri Ketenagakerjaan di Gedung Kemnaker, Jakarta, Selasa (4/1/2020).

Sebagai informasi, Menteri Ketenagakerjaan menggelar telekonferensi bersama lima perwakilan KBRI dan didampingi Atnaker ataupun staf ketenagakerjaan untuk berkoordinasi terkait nasib WNI di sana dari pencegahan virus corona, terutama yang menyangkut pekerja migran Indonesia (PMI). Kelima KBRI itu adalah Malaysia, Singapura, Taiwan, Hong Kong, dan Korea Selatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal yang sama dirasakan di Singapura. Staf teknis ketenagakerjaan di Singapura, Devril mengatakan, meski pemerintah setempat sudah melakukan langkah-langkah antisipatif, pemerintah setempat melakukan pembatasan pemberian masker. Masker diberikan terutama untuk orang yang sakit dan petugas medis.

"Pemerintah setempat memberikan masker, setiap masyarakat diberikan cuma-cuma dengan pembatasan dan pengaturan yang ketat, utamanya dulu buat petugas medis dan masyarakat yang tidak sehat. Masker, kami impor dari Batam, dari Jakarta, tidak mudah didapatkan," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, Kepala Kamar Dagang Indonesia di Taiwan Didi Sumedi mengatakan pemerintah setempat membatasi penjualan masker buat warga setempat. Setiap orang hanya boleh beli masker 2 lembar untuk 7 hari.

"Rencana kita butuh sekitar 50 ribu masker, sekitar 10 persen dari total yang dibutuhkan," ucapnya.

Sementara itu, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengimbau perwakilan KBRI dan Atnaker atau staf ketenagakerjaan di sana agar mengikuti imbauan pemerintah setempat terkait pencegahan virus Corona. Ia juga meminta untuk terus berkoordinasi lebih intens.

"Kami mengharapkan perwakilan untuk terus monitoring, kami berharap koordinasi lebih intens, mudah-mudahan memberikan pelayanan yang terbaik. Mudah-mudahan pekerja migran tetap tenang," pungkasnya.

Ia juga mengatakan akan mengirimkan bantuan masker 33 boks atau sekitar 33 ribu buat warga negara Indonesia (WNI), terutama buat pekerja Indonesia yang ada di Hong Kong dan Taiwan terlebih dulu.

"Kami mendapat laporan banyak kekurangan masker karena banyak yang hilang di pasaran. Kami kirimkan sebanyak 700 boks, sekitar 33 ribu supaya bisa mengatasi kekurangan," ucap Ida.

"Kalau ada kekurangan, kami upayakan bisa memenuhi lagi. Di luar negara Hong Kong dan Taiwan, kami bisa mengupayakan, proporsional saja, karena dua negara itu dulu yang paling dekat kan dengan China," imbuhnya.

Tonton juga video WHO Sindir Kepanikan Dunia Hadapi Virus Corona:

[Gambas:Video 20detik]

(prf/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads