Dubes China Sayangkan RI Setop Penerbangan Terkait Virus Corona

Dubes China Sayangkan RI Setop Penerbangan Terkait Virus Corona

Rahel Narda Chaterine - detikNews
Selasa, 04 Feb 2020 14:00 WIB
Duta Besar China untuk Indonesia Xiao Qian
Duta Besar China untuk Indonesia Xiao Qian (Rahel/detikcom)
Jakarta -

Pemerintah menghentikan sementara impor bahan pangan, produk makanan, dan minuman dari China demi menghadang penyebaran virus Corona ke Indonesia. Duta Besar China untuk Indonesia Xiao Qian mengaku keberatan atas keputusan itu. Dia menilai itu bisa merugikan ekonomi Indonesia.

"Dan menurut saya kalau ambil pembatasan seperti terhadap penukaran personal penerbangan dan perdagangan, kami sangat tidak berharap itu dampaknya. Dan itu sebenarnya juga akan merugikan ekonomi perdagangan dan pariwisata Indonesia sendiri," kata Xiao di Rumah Duta Besar China untuk Indonesia, Jalan Mega Kuningan Barat VII, Jakarta Selatan, Selasa (4/2/2020).


Dubes Xiao mengatakan selama ini kerja sama antara Indonesia dan China berlangsung baik selama 8 tahun ini. Dia juga mengatakan turis dari China kerap memberikan keuntungan kepada Indonesia.

"Saya pikir Tiongkok sudah 7 atau 8 tahun berturut-turut menjadi mitra perdagangan terbesar di Indonesia. Dan Tiongkok sudah... seminimalnya tingkat negara kedua terbesar sumber wisatawan asing setiap tahun ada 2 juta lebih turis dari China yang datang ke Indonesia. Dan Tiongkok juga adalah salah satu sumber investasi terbesar kepada Indonesia," ucap Xiao.


Dia berpendapat penyebaran virus Corona belum terbukti bisa menular melalui bahan pangan. Oleh karena itu, dia mengaku keberatan jika pemerintah Indonesia membatasi perdagangan terhadap China.

"Sekarang masih belum ada bukti yang bisa membuktikan Coronavirus bisa ditertularkan lewat barang-barang impor. Dan WHO sudah menyatakan bahwa mereka tidak setuju bahkan keberatan pada tindakan pembatasan perdagangan terhadap Tiongkok. Kami pikir bahwa kalau Indonesia benar-benar mengambil tindakan seperti itu akan mengakibatkan dampak yang negatif," ujar Xiao.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Dia menjelaskan Indonesia dan China merupakan negara bersahabat. Dia berharap Indonesia bisa mengambil langkah pencegahan virus Corona yang lebih rasional.

"Indonesia-Tiongkok adalah tetangga dan sahabat yang baik. Kami berharap pihak Indonesia memandang wabah ini dan tindakan pencegahan penanggulangan yang diambil Tiongkok secara rasional dan ilmiah. Dan mematuhi international health regulation dan saran dari WHO. Dan mengambil tindakan pencegahan yang rasional bukan yang overreact, supaya menghindari mengakibatkan gangguan terhadap kedua negara dalam kerja sama," tegasnya.

ADVERTISEMENT

Simak Video "Natuna Jadi Tempat Karantina, Bupati: Warga Sudah Mulai Paham"

[Gambas:Video 20detik]



Dubes Xiao kemudian mencontohkan beberapa kebijakan pencegahan yang lebih rasional, seperti memperketat pengecekan di bandara. Dia juga mengimbau pemerintah Indonesia untuk memperhitungkan dampak lebih lanjut dari pembatasan tersebut.

"Kebanyakan negara di dunia ini mengambil langkah-turis yang masuk akal atau rasional dan mereka ambil saran WHO, seperti memperketat karantina di bandara atau pelabuhan, dan mendata terus pedagang atau turis dari China. Saya rasa itu saya pikir bisa dipahami," ucap Xiao.

"Terkait dengan dampak yang diakibatkan oleh tindakan pembatasan pertukaran personal, penerbangan perdagangan, impor, ekspor. Saya pikir dampaknya harus dihitung tahap per tahap. Tapi saya tegaskan kami berharap tindakan itu tidak diambil," tambahnya.


Seperti diketahui, pemerintah menghentikan sementara impor bahan pangan produk dari China untuk menghadang penyebaran virus Corona ke Indonesia. Pemerintah juga meminta pengusaha di Indonesia memaklumi hal itu.

"Spesifiknya berkaitan dengan makanan dan minuman itu harus sementara disetop. Ditundalah. Ya bagi pengusaha harus terima, memang begitu kondisinya," kata Menteri Perdagangan Agus Suparmanto usai meninjau harga bahan pangan di Pasar Senen, Jakarta, Senin (3/2).


Selain itu, pemerintah melarang warga negara Indonesia (WNI) mengunjungi China. Larangan itu menyusul merebaknya virus Corona di negara tersebut.

Pemerintah juga menghentikan sementara kebijakan bebas visa untuk warga negara China. Kebijakan itu berlaku bagi WN China yang bertempat tinggal di China.

"Kebijakan pemberian bebas visa kunjungan dan visa on arrival untuk warga negara RRT yang bertempat tinggal di Mainland China (China Daratan, red) untuk sementara dihentikan," kata Menlu Retno LP Marsudi usai rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Minggu (2/2).

Halaman 2 dari 2
(zap/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads