Rumah sakit (RS) darurat khusus pasien virus corona di Wuhan, China, yang dibangun secara kilat dalam 10 hari, mulai merawat pasien. Sedikitnya 50 pasien virus corona telah dipindahkan ke RS ini.
Seperti dilansir Xinhua News Agency dan China Daily, Selasa (4/2/2020), RS yang memiliki nama Huoshenshan atau 'Gunung Dewa Api' ini telah menerima kelompok pertama yang terdiri atas 50 pasien dari RS Wuchang dan RS Hankou serta satu RS lainnya yang tidak disebut namanya.
Puluhan pasien itu mulai dirawat pada Selasa (4/2) pagi waktu setempat. Foto-foto yang dirilis media nasional Xinhua menunjukkan beberapa staf rumah sakit yang memakai pakaian pelindung, mendorong para pasien yang duduk di kursi roda. Para pasien dibawa ke dalam rumah sakit yang dibangun dari struktur prefabrikasi itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
China Daily menyebut para pasien itu dibawa ke RS Huoshenshan dengan ambulans karantina tanpa tekanan sejak Senin (3/2) malam waktu setempat.
RS Huoshenshan merupakan salah satu dari dua rumah sakit yang khusus dibangun untuk merawat pasien virus corona di Wuhan. RS Huoshenshan yang selesai dibangun pada Minggu (2/2) waktu setempat, disebut memiliki kapasitas 1.000 tempat tidur.
![]() |
Simak Video "Mahfud Md Jamin WNI dari RRC di Natuna Tak Bahayakan Warga"
Total 1.400 staf medis dari militer China ditugaskan merawat para pasien virus corona di RS Huoshenshan yang dikelola oleh militer ini. Seluruh staf medis di RS itu disebut telah menjalani pelatihan dan penilaian kualifikasi.
"Kami melakukan upaya sepenuhnya dalam mempersiapkan perawatan pasien, material medis dan langkah pencegahan," ucap Direktur RS Huoshenshan, Zhang Sibing, sembari menyatakan RS itu memiliki prosedur ketat soal penerimaan pasien, diagnosis dan perawatan.
Disebutkan juga oleh Xinhua News Agency bahwa lebih dari 10 pakar penyakit menular, penyakit pernapasan dan perawatan intensif dikerahkan ke RS Huoshenshan untuk memberikan panduan dalam menangani kasus-kasus rumit.
RS Huoshenshan ini dibangun dengan mencontoh model RS yang dibangun untuk merawat pasien wabah sindrom pernapasan akut berat (SARS) tahun 2003 lalu.
Sejauh ini total 427 orang tewas akibat wabah virus corona, dengan sebagian besar kematian terjadi di wilayah China daratan. Dua orang di antaranya meninggal akibat virus corona di Filipina dan Hong Kong. Sementara itu, jumlah total kasus virus corona secara global, baik di China maupun 24 negara lainnya, mencapai 20.622 kasus.