"Pemprov Jatim akan menggelar misi dagang untuk yang pertama kalinya di tahun 2020 ini ke Provinsi Sumut. Kami harap dalam kegiatan misi dagang ini akan banyak pelaku usaha baik dari Jatim maupun Sumut yang ikut andil di dalamnya," kata Khofifah di Surabaya, Senin (3/2/2020).
Khofifah menjelaskan kegiatan ini merupakan langkah cepat dalam memperluas pangsa pasar dalam negeri. Serta, salah satu upaya untuk mempertemukan para pelaku usaha atau penjual (trader) dengan para pembeli potensial (buyers) dari kedua provinsi.
Sehingga, keduanya nanti bisa saling berkoordinasi dan mengkomunikasikan sektor unggulan daerah masing-masing, di bidang perdagangan.
"Kami menginginkan para pelaku usaha di Jatim dan SUMUT baik pengusaha kecil, menengah maupun besar bisa lebih mengenal peluang pasar yang terbuka lebar bagi mereka," imbuh Khofifah.
Selain itu, Khofifah menambahkan dari dilaksanakannya misi dagang ini, diharapkan hubungan para pelaku usaha antar daerah semakin dekat. Serta, peluang ekspor antarprovinsi juga semakin terbuka lebar. Hal ini akan mendorong pertumbuhan perekonomian, sehingga taraf hidup masyarakat menjadi semakin baik.
Khofifah menyebut selama 2020 ini pihaknya akan melakukan misi dagang di beberapa provinsi di Indonesia. Usai dari Sumut, pihaknya mengagendakan misi dagang ke Riau.
"Selama tahun 2020 ini, kami akan melakukan misi dagang ke berbagai provinsi di Indonesia. Upaya ini merupakan bentuk komitmen kami untuk terus meningkatkan perekonomian masyarakat khususnya lewat sektor perdagangan," lanjutnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jatim Drajat Irawan mengatakan, pihaknya akan memfasilitasi 20 pelaku usaha Jawa Timur. Drajat menegaskan akan ada banyak pelaku usaha dari Jatim yang ikut secara mandiri dalam gelaran misi dagang ke Provinsi Sumut.
"Kami akan memfasilitasi 20 pelaku usaha dari Jatim. Namun jumlah ini akan terus bertambah, mengingat banyak pelaku usaha yang secara mandiri mengikuti. Serta, beberapa OPD terkait juga akan mengajak pelaku usaha dari Jatim," urai Drajat.
Pada kegiatan misi dagang ini, juga akan dilakukan penandatangan kesepakatan bersama (Mou) antara Gubernur Khofifah dan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi tentang kerjasama pembangunan daerah.
Sekaligus, penandatanganan perjanjian kerja sama (PKS) antara Disperindag Prov. Jatim dengan Disperindag Prov. Sumut tentang Kerjasama Bidang Industri dan Perdagangan. Selain itu, juga penandatangan PKS antara DP3AK Prov. Jatim dengan DP3AK Prov. Sumut tentang Penangangan Korban Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak Serta Tindak Pidana Perdagangan Orang.
Untuk diketahui, selama tahun 2019 Pemprov Jatim telah melaksanakan 5 kali misi dagang dengan total transaksi mencapai Rp 2,84 trilyun. Diantaranya di Provinsi Sulawesi Selatan, Tangerang, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Surabaya, dan di Balikpapan. (hil/iwd)