Menkopolhukam Mahfud MD juga mendapat kesempatan memberi sambutan di pemakaman KH Salahuddin Wahid atau Gus Sholah. Menurut dia, ada pelajaran berharga yang bisa dipetik dari wafatnya Gus Sholah. Yaitu selalu mengingat kematian.
Mahfud mengatakan, wafatnya Gus Sholah membuat Bangsa Indonesia kehilangan tokoh besar yang selama ini menjadi panutan. Menurut dia, adik kandung Gus Dur itu semasa hidupnya mampu memberi solusi untuk berbagai persoalan bangsa.
"Wafatnya Gus Sholah sekurang-kurangnya memberi pelajaran kepada kita terhadap apa yang sering dikatakan beliau bahwa apapun yang kita miliki yang sifatnya duniawi pada akhirnya akan kita tinggalkan," kata Mahfud dalam sambutannya di makam keluarga Ponpes Tebuireng, Jalan Irian Jaya, Desa Cukir, Kecamatan Diwek, Jombang, Senin (3/2/2020).
Ia menjelaskan, akan tiba masa setiap manusia akan menghadap Allah SWT di padang mahsyar. Saat momen tersebut tiba, tidak ada satu pun yang bisa menolong manusia selain menghadap Allah SWT dengan hati yang damai.
"Kata Allah SWT akan tiba hari kita akan menghadap pada Allah SWT. Tidak bisa menolong hartamu, tidak bisa menolong anak-anak dan keluargamu. Yang bisa menolong adalah jika engkau menghadap Allah SWT dengan hati yang damai," terangnya.
Di akhir sambutannya, Mahfud mendoakan Gus Sholah menghadap Allah SWT dengan hati yang damai.
"Kita semua yang ada di sini menjadi saksi Gus Sholah adalah seorang putra Indonesia yang saleh dan telah memberikan pelajaran banyak untuk kebaikan bangsa ini. Selamat jalan Gus Sholah," tandasnya.
Gus Sholah Wafat di Rumah Sakit Jantung Harapan Kita, Jakarta pada Minggu (2/2/2020) sekitar pukul 20.55 WIB. Pengasuh Ponpes Tebuireng itu sempat kritis setelah menjalani operasi jantung, Jumat (31/1). Jenazahnya dimakamkan tepat di sebelah utara makam ayahnya, KH Wahid Hasyim sekitar pukul 14.30 WIB.
Prosesi pemakaman Gus Sholah dihadiri sejumlah tokoh. Yaitu Menkopulhukam Mahfud MD, Putri Gus Dur Yenny Wahid, Ketua Dewan Pers Mohammad Nuh, Ketua PP Muhammadiyah Haedar Nashir, Mantan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Wagub Jatim Emil Dardak dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Selain itu, hadir pula Bupati Jombang Mundjidah Wahab, Mantan Gubernur Jatim Soekarwo, Ketum DPP PKB Muhaimin Iskandar, KH Anwar Mansyur dari PP Lirboyo, Kediri, sahabat Gus Sholah KH Mustofa Bisri atau Gus Mus dari Rembang, Jateng, serta Istri Gus Sholah Bu Nyai Farida dan keluarga Ponpes Tebuireng nampak berada di pemakaman sampai selesai.