Beredar pesan berantai (broadcast) di aplikasi pesan WhatsApp yang menyebutkan satu RT di Kayuringin Jaya, Bekasi Selatan, Kota Bekasi, terhipnotis massal. Kasubag Humas Polres Metro Bekasi Kota Kompol Erna membenarkan kasus hipnotis itu, tapi korban hipnotis bukan satu RT.
"Nggak satu RT (terhipnotis), itu yang terhipnotis salah satunya ibu RT," kata Erna kepada detikcom, Senin (3/2/2020).
Kejadian hipnotis itu terjadi di pusat perbelanjaan di Kelurahan Pekayon Jaya, Bekasi Selatan, Kota Bekasi, pada Kamis (16/1) lalu. Ia menyebut polisi masih berusaha mengungkap kasus ini.
"(Pelaku) masih kita kejar," lanjutnya.
Seorang korban, Harti Ningsih (58), bercerita pelaku menyamar sebagai sales produk susu untuk lansia. Ia memerintahkan Bu RT 1, Tati, mengumpulkan 10 orang lansia untuk syuting promosi produk susu lansia di sebuah mal di Bekasi Selatan. Ningsih menduga pelaku menghipnotis dirinya beserta korban lain melalui asap rokok.
"Mungkin medianya (hipnotis) dengan rokok karena waktu itu yang saya lihat dia merokok," kata Ningsih ketika ditemui di Sekretariat RW 3, Kayuringin Jaya, Kota Bekasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pelaku pun berhasil mengumpulkan 10 lansia, termasuk Ningsih, dan diperintah untuk menyiapkan yel-yel mengenai produk untuk syuting. Anehnya, para korban menuruti segala arahan pelaku.
![]() |
Bersama pelaku, Ningsih dan empat lansia lainnya, yaitu Edi, Tati, Marni, dan Mantiyo, berangkat menumpang taksi online menuju sebuah mal. Sedangkan lima korban lainnya masih menunggu di Balai RW.
Namun, Ningsih dan teman-temannya diturunkan di pinggir mal. Pelaku juga meminta para korban menyimpan semua perhiasannya ke dalam tas.
"Kita buka emas-emas itu dan dimasukkan ke tas masing-masing," tuturnya.
Simak Video "Bukan Lagi dengan Hipnotis, Kini Penjahat Menipu dengan AI"
Selanjutnya, pelaku menyuruh Ningsih dan korban lain, Edi, mengikuti dirinya naik ke lantai paling atas mal untuk segera melakukan syuting. Sedangkan tas korban diserahkan ke tiga temannya yang menunggu di samping mal.
Di tengah perjalanan, pelaku berbalik lagi dengan alasan ingin mengambil seragam syuting. Namun sebenarnya, pelaku menuju lokasi rekan-rekan Ningsih yang masih menunggu arahan di samping mal. Pelaku pun meminta tiga teman Ningsih itu menyerahkan tas korban.
Tanpa disadari, kedua tas korban yang berisi perhiasan emas, ponsel, dan dompet sudah beralih tangan ke pelaku. Pelaku pun kabur dengan menumpang taksi.
"(Kerugian) kalau ditotal kedua korban itu mungkin sekitar Rp 70 jutaan," lanjut Ningsih.
Ningsih menjabarkan ciri pelaku-pelaku, yakni seorang wanita berusia 30-an tahun, rambut sebahu, serta memakai kemeja dan celana jins. Ningsih baru sadar dari pengaruh hipnotis menjelang sore hari.
"(Ketemu pelaku) habis zuhur jam 13.00, jam 15.00 WIB sampai mal, jam 16.00-an (sore) baru sadar," tuturnya.
Penipuan ini sudah dilaporkan ke Polsek Bekasi Selatan dengan nomor 145/B/I/2020/SEK.SEL. Berikut ini isi pesan berantai yang tersebar di aplikasi pesan WhatsApp:
Waspadai....!!!!
PENIPU TAMBAH PINTER BUKAN 1 ORANG YG TERTIPU TTP SATU RT
HATI HATI PENIPUAN MASSAL LEWAT HIPNOTIS
Kejadian kemarin di RT sebelah Sy. Daerah perumnas 1 Bekasi. Ceritanya ada yang mengaku dari produk Anlene mau mengadakan demo produk. Menemui ketua RT, minta dikumpulkan ibu2 setempat.
Setelah berkumpul, dibriefing untuk persiapan shooting. Ibu2 diminta untuk kembali ke rumah, dandan secantik cantiknya, pakai perhiasan, bawa uang. Nggak tahu bahasa apa yang digunakan, tetapi ibu2 itu dengan antusias berdandan, berhias, dan bawa uang. Dasar ibu2 diiming2 shooting langsung girang. Mungkin takut malu-maluin di kamera.
Begitu kembali ke rumah bu RT, nggak tahu trik apa yang dipakai sampai ibu2 rela menyerahkan uang dan perhiasan. Alhasil semuanya bisa ketipu.
Sore itu komplotan penipu itu berhasil menipu ibu2 satu RT. Setelah penipu itu pergi, baru mereka sadar telah dikibulin.
Bu RT yang ngumpulin warganya merasa bersalah, jatuh sakit. Sekarang masih dirawat di Hermina Bekasi Barat. Kasihan sekali.
Waspada kalau ada yang mengaku2 perwakilan produk tertentu mau mengadakan demo. Cek dan rechek. Libatkan aparat.
Hipnotis udah canggih, nggak cuma sasarannya perorangan, tapi bisa massal korbannya.
WASPADA !!!