Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, namun warga yang terdampak banjir dibantu TNI, Polri, Tagana, BPBD Jember, dan sejumlah relawan dibantu membersihkan rumah.
"Banjir ini diduga dari atas di Desa Klungkung, kalau orang sini menyebutnya banjir maling. Kemudian arusnya yang besar membawa lumpur, potongan kayu gelondongan, dan batang bamboo," kata Anggota Tagana Jember Anang Bahtiar, saat dikonfirmasi wartawan.
Derasnya arus sungai meluapkan air dan masuk ke rumah-rumah warga. "Tercatat tadi oleh anggota ada sekitar 25 rumah terdampak. Ketinggian air yang masuk dalam rumah kurang lebih 30 sampai 40 sentimeter," sebutnya.
Beruntung dalam musibah ini tidak ada korban jiwa. "Kami bersama warga berupaya untuk membersihkan rumah, yang kemasukan lumpur dan batang-batang kayu itu," katanya.
Derasnya arus sungai menyebabkan warna air berubah hitam pekat. Sejak pukul 4 sore tadi, warga yang lewat aliran sungai menonton kejadian tersebut. Salah seorang warga Hendra Purwanto mengatakan, dirinya baru pertama kali ini melihat luapan air sungai deras tersebut.
"Takut juga melihatnya mas, karena arusnya deras, dan warna airnya hitam pekat. Karena membawa lumpur itu," katanya.
Dirinya mengatakan, bencana banjir itu berasal dari Desa Klunkung, Kecamatan Sukorambi yang ada di atas
"Semoga di atas tidak berdampak buruk mas, dan tetap aman," tukasnya. (iwd/iwd)