Arsitek Revitalisasi Monas Mengaku Tak Dilibatkan dalam Perubahan Desain

Arsitek Revitalisasi Monas Mengaku Tak Dilibatkan dalam Perubahan Desain

Arief Ikhsanudin - detikNews
Kamis, 30 Jan 2020 19:24 WIB
Foto-foto Monas Lagi Gundul
Foto: Putu Intan Raka Cinti/detikcom
Jakarta -

Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) mengaku ada perubahan desain revitalisasi Monas dari hasil sayembara. Arsitektur pemenang sayembara mengakui adanya perubahan, tapi ia juga mengaku tak ikut dalam proses perubahan desain.

"Saya nggak terlalu detail tahu karena memang kan kami nggak ikut di akhir tahun yang lalu. Jadi sebenarnya kalau untuk mengomentari itu, saya nggak bisa sebetulnya karena nggak tahu secara detail perubahannya seperti apa," ucap arsitek revitalisasi Monas, Deddy Wahjudi, saat dihubungi, Kamis (30/1/2020).


Namun, setelah melihat pelaksanaan revitalisasi, ada perubahan bentuk Monas bagian selatan yang saat ini sedang dikerjakan. Ada pelebaran di sisi perkerasan.

"Tapi saya melihat, kelihatannya memang ada pelebaran di sisi plaza itu, selatan, utara, barat, timur," ucap Deddy.

Menurut Deddy, dia mempertahankan perkerasan yang sudah ada sehingga tidak merusak area hijau yang ada di Monas.

"Jadi tetap mengikuti ada fungsi baru seperti station, gate-nya, fungsi plaza aspirasi, ada plaza seni budaya, itu semua kebijakan kami dalam desain itu, adalah membangun yang baru di atas perkerasan yang sudah ada," ucap Deddy.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Deddy pun mengaku akan mempertahankan pohon yang sudah ada. Dia setuju jika ada perubahan, tapi tidak menebang pohon.

"Iya, saya nggak tahu detail ya, tapi kalau secara samar sih penebangan sisi selatan, pelebaran sisi selatan yang mengenai pohon. Tapi kalo kami di sana, dalam pengambilan keputusan bisa menyarankan bahwa biar aja plaza melebar tapi pohon-pohonnya tetap dipertahankan," ucap Deddy.


Deddy mengaku tidak ada kesepakatan dia akan dilibatkan dalam pengembangan desain sebelum proyek dimulai. Tapi kejadian ini bisa menjadi pelajaran bagi pemerintah untuk melibatkan arsitek pemenang sayembara untuk ikut merumuskan perubahan.

"Jadi mungkin juga harus ada perubahan aturan ketika sayembara dilakukan, dengan secara langsung memang pemenang dilibatkan dalam pengembangan," kata Duddy.

Sebelumnya, Kemensetneg mengatakan hasil desain pemenang sayembara berbeda dengan detail engineering design (DED) yang menjadi panduan revitalisasi Monas sekarang. Desain pemenang lomba disebut memiliki konsep konservasi terhadap alam.

"Jauh berbeda, pemenang hasil desain pemenang sayembara itu berbeda dengan DED yang menjadi dasar pembangunan sekarang ini," kata Sekretaris Kemensetneg Setya Utama kepada wartawan, Rabu (29/1) malam.


Setya lantas membeberkan contoh perbedaan desain hasil sayembara dengan desain revitalisasi Monas saat ini. Salah satunya beton yang melebar sehingga memotong pohon-pohon.

"Jauh dari sayembara karena sayembara itu di sana saya masih ingat betul tidak ada kemudian beton membeton, melebar ke kanan kiri sehingga harus mencabut atau memotong pohon-pohon, nggak ada. Jadi memang kan diwajibkan untuk membuat plaza upacara, setiap peserta sayembara diwajibkan untuk membuat itu tetapi dalam desainnya nggak ada kemudian melebar ke kanan kiri, hanya persis yang di-conblock itu," ujar dia.

Halaman 2 dari 2
(aik/aud)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads