Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno ikut mengomentari perihal polemik revitalisasi Monas. Sandiaga meminta rencana revitalisasi Monas tak memecah belah masyarakat.
"Monas ini ikon pariwisata juga Ibu Kota Jakarta, ini milik bersama jangan juga karena penataan Monas ini kita terpecah belah. Tapi kita satukan, kita susun sesuai dengan rencana awal dan komunikasikan dengan baik," kata Sandiaga di Hotel Kempinski, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (30/1/2020).
Sandiaga mengatakan rencana revitalisasi Monas bukanlah hal baru. Rencana itu sudah ada sejak 1990-an hingga akhirnya direalisasi tahun lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini ada tentunya yang diseminasi informasi yang secara menyeluruh disampaikan oleh Pemprov DKI. Setahu saya revitalisasi Monas itu sudah ada jauh-jauh hari tahun 90-an sudah ada perencanaannya dan setelah itu ada beberapa kali penyesuaian dan juga ada melewati beberapa periode gubernur. Terakhir baru diselenggarakan sayembaranya kan baru tahun lalu," tuturnya.
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu pun menilai revitalisasi Monas harus dilakukan. Namun Sandiaga meminta sinergi antarlembaga harus dikedepankan dalam penataan kawasan tersebut. Selain itu, persoalan lingkungan harus diutamakan.
"Monas itu harus terus direvitalisasi, harus. Terus dipastikan untuk mereka misalnya penghijauan dengan adanya MRT ini bagaimana penataan. Terus juga ada kemarin ini tempat buat pasar UMKM bagaimana ditata dengan lebih baik sehingga memberikan kesempatan usaha para UMKM," kata Sandiaga.
Lebih lanjut, Sandiaga berharap revitalisasi juga harus mengikuti perkembangan zaman. Revitalisasi juga harus mendengarkan masukan dari masyarakat dan melihat kebutuhan warga Jakarta di kawasan tersebut.
"Harus sesuai dengan kekinian (revitalisasi), harus sesuai makanya diadakan sayembara kemarin. Harus sesuai dengan kebutuhan pelayanan masyarakat selama ini juga menginginkan Monas sebagai paru-paru kota. Saya sering pakai Monas untuk lari sebenarnya. Saya pakai Monas untuk kegiatan olahraga, beberapa kegiatan yang sudah dituliskan pergub itu selama ini tempat sarana masyarakat berkumpul, ada kegiatan sosial, ada kegiatan budaya, juga sebagai ikon pariwisata itu juga bisa sebagai penggerak," tutur dia.
"Dan ke depan Monas itu jadi MRT Stop juga, kan ada stasiun MRT di situ. Jadi itu nanti sebagai saran penghubung transportasi jadi permasalahannya konvergensif dan harus duduk bersama, harus dipastikan penataan Monas ini harus bermanfaat bagi warga Jakarta," sambung Sandiaga.