.webp)
Banjir bandang menerjang Desa Sempol dan Desa Kalisat, Kecamatan Ijen dan sekitarnya. Kejadian itu sempat menimbulkan 4.024 warga terdampak. Warga sempat kaget dan berteriak histeris saat banjir membawa material tersebut.
Dari kesaksian salah satu warga, kejadian tersebut sama sekali di luar prediksi. Sebab, hujan yang terjadi di wilayah mereka tak terlalu besar, hanya gerimis. Yakni sekitar pukul 14.00 WIB.
"Aliran sungai mendadak membesar, bercampur lumpur dan batang-batang kayu," tutur Misto (36), warga Desa Kalisat, Ijen, saat ditemui detikcom di lokasi, Kamis (30/1/2020).
Bahkan, air menerjang permukiman warga. Akibatnya, air bercampur lumpur pekat itu memporak-porandakan seisi rumah.
"Air bercampur lumpur pekat, dan kayu-kayu masuk ke dalam rumah hingga sepinggang orang dewasa," cerita Misto.
Tak hanya itu, kata dia, motor dan hewan ternak berupa kambing warga juga terbawa arus banjir bandang. Meski tak semuanya terbawa banjir lumpur tersebut.
"Terbanyak memang kandang yang dekat aliran sungai yang terseret. Satu kandang ada yang isi 30 ekor. Punya saya tiga hanyut dibawa juga," jelasnya.
Hal senada disampaikan, Ma'ud (40), warga Desa Sempol. Memurutnya, warga yang terdampak segera mengungsi ke rumah warga yang kebetulan tak terdampak.
"Saat air masuk rumah, warga langsung berhamburan mencari tempat yang tinggi, sambil berteriak histeris," imbuh pria yang bekerja sebagai buruh kebun kopi ini.
Banjir bandang menerjang Desa Sempol dan Desa Kalisat Kecamatan Ijen, Bondowoso. Air bercampur lumpur tersebut diduga berasal dari lereng Gunung Raung dan Gunung Suket.
Kejadian yang melanda kecamatan yang berbatasan dengan Banyuwangi tersebut, tersebut terjadi pada sebagai akibat kebakaran hutan dan alih fungsi hutan.
