2 Wasekjen PD Bakal Sambangi PTIK Terkait Harun Masiku, Polri: Silakan

2 Wasekjen PD Bakal Sambangi PTIK Terkait Harun Masiku, Polri: Silakan

Kanavino Ahmad Rizqo - detikNews
Kamis, 30 Jan 2020 09:43 WIB
Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Argo Yuwono (Rahel-detikcom)
Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Argo Yuwono (Rahel/detikcom)
Jakarta -

Dua Wasekjen Partai Demokrat (PD), Andi Arief dan Rachland Nashidik, berencana mendatangi Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) terkait keberadaan Harun Masiku. Polri mempersilakan jika dua elite PD itu ingin menyambangi PTIK.

"Silakan saja, itu hak dari warga negara," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Argo Yuwono kepada wartawan, Kamis (30/1/2020).

Sedangkan KPK menegaskan pencarian Harun Masiku terus dilakukan. Penanganan empat tersangka kasus suap terhadap komisioner KPU Wahyu Setiawan pun segera dirampungkan.

"KPK saat ini fokus proaktif melakukan pencarian tersangka HAR dan penyelesaian penanganan perkara ke 4 tersangka," kata Plt Jubir KPK, Ali Fikri, secara terpisah.



Ali mengimbau masyarakat yang mengetahui keberadaan Harun Masiku agar segera melapor ke kepolisian dan KPK.

"Masyarakat yang mengetahui keberadaan DPO tersangka HAR mohon menginfokan ke kepolisian terdekat atau call center KPK 198 atau menelepon kantor KPK," ujar dia.

Diketahui, Andi Arief dan Rachland bergerak melacak keberadaan Harun Masiku karena laporan sebuah majalah.

"Di saat aparat hukum dan otoritas politik menyampaikan Masiku berada di luar negeri, laporan Tempo justru menyampaikan pada saat OTT dilakukan KPK pada komisioner KPU tanggal 8 Januari, Harun ada di Jakarta. Dia dibawa seseorang ke kompleks PTIK. Dari situ, tak lagi ada beritanya. Aparat hukum, anehnya, tak kelihatan menaruh perhatian pada laporan Tempo tersebut," kata Andi Arief dan Rachland dalam keterangan mereka, Rabu (29/1).


Andi dan Rachland ingin polisi menindaklanjuti laporan itu. Dia bertanya-tanya alasan Harun Masiku dibawa ke PTIK, jika memang benar sesuai dengan tulisan itu.

"Kami mendesak KPK dan Polri melakukan langkah yang seharusnya sejak awal cepat diambil, yakni memeriksa kebenaran laporan Tempo tersebut," sebut mereka.

"Ada apa sebenarnya di PTIK? Kenapa, bila benar laporan Tempo tersebut, Masiku dibawa ke PTIK? Untuk mencegah dan melindunginya dari pencarian KPK? Tapi kenapa di PTIK, yang notabene lembaga pendidikan kepolisian yang terhormat?" imbuh Andi dan Rachland.

Kedua orang ini masih menunggu langkah kepolisian atas informasi keberadaan Harun Masiku di PTIK. Jika tidak, keduanya akan langsung mendatangi PTIK.

"Kami akan menunggu satu minggu terhitung dari hari ini untuk mendapatkan jawaban terang dari aparat hukum. Bila setelah itu masih belum ada jawaban, kami--Andi Arief dan Rachland Nashidik--sebagai individu warga negara republik ini, mewakili hak rakyat untuk tahu, hak kita semua, akan mendatangi PTIK untuk mendapat klarifikasi tentang keberadaan Harun Masiku dari otoritas PTIK," ucap Andi dan Rachland.

Halaman 2 dari 3
(knv/rfs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads