Ceria dan Tak Lagi Gimbal, Sukiyah di Semarang Kini Bisa Tersenyum

Round-Up

Ceria dan Tak Lagi Gimbal, Sukiyah di Semarang Kini Bisa Tersenyum

Angling Adhitya Purbaya - detikNews
Rabu, 29 Jan 2020 08:36 WIB
Sukiyah yang tidak mandi 27 tahun dan rambutnya menjadi sarang tikus kini di Rumah Pemulihan Efata, Semarang. Kondisinya kini sudah berangsur membaik.
Kondisi Sukiyah saat ini. (Foto: Angling Adhitya Purbaya)
Kabupaten Semarang -

Bertahun-tahun menyendiri hingga rambut gimbal yang jadi sarang tikus dan kecoak, kini Sukiyah (50) ditampung di rumah pemulihan. Perkembangan sudah terlihat, nafsu makan bertambah, bahkan setelah 16 tahun tidak berjalan Sukiyah mulai bisa menapakkan kakinya.

Sukiyah merupakan warga Dusun Karangombo, Desa Polobogo, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang. Ia ditolong oleh relawan Masyarakat Relawan Indonesia-Aksi Cepat Tanggap (MRI-ACT), Ardian Kurniawan Santoso, pekan lalu.

Saat itu kondisi Sukiyah hanya duduk di tikar yang menutup alas tanah rumah kayunya. Rambut gimbal sepanjang 1,5 meter menghiasi kepalanya. Tetangga selama bertahun-tahun berusaha membantu tapi ditolak Sukiyah, namun kedatangan Ardian diterima oleh perempuan yang sudah mengalami kebutaan sejak usia 5 tahun itu.

"Ternyata mau sama saya, tangan saya langsung digenggam, seperti dia itu mau mengatakan sesuatu," kata Ardian ditemui detikcom, Selasa (28/1/2020).


Singkat cerita, dengan sabar Ardian memotong rambut Sukiyah dan membawanya ke Rumah Pemulihan Efata di Getasan. Kini Sukiyah sudah berambut cepak, tubuhnya bersih, sudah mulai berkomunikasi, bahkan mau berjalan.

"Sudah jauh lebih baik dari saat pertama kali ditemukan. Sekarang sudah bisa dilihat sendiri, sudah cantik," ujarnya.

Untuk berkomunikasi, memang belum lancar dan lawa bicara Sukiyah harus mengikuti dulu apa yang dikatakannya. Mentor di Rumah Pemulihan Efata, Yuliana Lina juga mengungkapkan hal serupa. Awal datang Sukiyah sulit berkomunikasi dan hanya mau bicara dengan Ardian dengan bahasa Jawa. Lama kelamaan akhirnya Sukiyah membuka diri.

"Susah diajak komunikasi, sorenya baru mau, pakai Bahasa Jawa. Dia bilang ingin sate, saya belikan," kata Lina.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

Penampilan Baru Sukiyah yang Rambutnya Dihuni Tikus dan Kecoa:


Lina juga menjelaskan saat pertama kali datang Sukiyah sempat mencakar ketika akan dimandikan. Namun lama kelamaan dia menurut dan bahkan sudah berusaha bangkit dari kursi rodanya ketika melihat penghuni rumah pemulihan senam pagi.

"Pertama datang nyakar 2 kali pas dimandiin. Ini perkembangannya cepat sekali. Tadi pagi sudah bisa berjalan ditetah (dipapah)," kata Lina.

Tetangga Sukiyah, Wagiyem (65) turut senang karena ada relawan datang yang berhasil menolong Sukiyah. Wagiyem merupakan tetangga yang selalu memberi makan Sukiyah dan sesekali membersihkan rumahnya.

"Terimakasih sekali karena sudah ditolong," kata Wagiyem di depan rumah Sukiyah.


Seingat Wagiyem, Sukiyah sudah tidak berjalan sejak 16 tahun lalu. Rumah Sukiyah juga terpaksa dikunci dari luar menggunakan tali karena pernah Sukiyah tidur di luar rumah selama 6 bulan dan warga merasa iba.

"Sudah lama sekali (tidak berjalan), sekitar 16 tahun," katanya.

Tetangga sudah berusaha menolong namun ditolak. Selai itu Sukiyah juga terpaksa hidup dalam gelap karena listrik yang dialirkan ke rumahnya selalu putus. "Setiap dikasih listrik, putus," tandasnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads