Polisi memastikan King of The King yang muncul di Kota Tangerang bukan sebuah kerajaan, melainkan hanya sebuah organisasi perkumpulan. Polisi akan terus mengawasi aktivitas King of The King.
"Tetap kita akan monitor dan lakukan upaya kepolisian terus," kata Kapolsek Cipondoh Kompol Donny Bagus Wibisono saat dihubungi detikcom, Selasa (28/1/2020).
Sementara polisi mengimbau masyarakat untuk tidak mudah terpancing dengan fenomena munculnya 'kerajaan'. Masyarakat diimbau untuk melapor apabila menemukan aktivitas kelompok masyarakat yang mencurigakan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bilamana ketemu lagi diharap melapor ke kepolisian, apabila adanya berita atau ajakan atau upaya-upaya yang mendorong seseorang untuk masang spanduk yang sifatnya provokatif lapor ke kepolisian," jelas Donny.
Awalnya, spanduk tersebut terpasang di Jl Maulana Hasanudin, Cipondoh, Tangerang pada 21 Januari 2020. Setelah spanduk pertama dicopot, spanduk serupa muncul di Jl Benteng Betawi, Poris Plawad, Kota Tangerang.
"Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar. Selamat Datang di Kota Tangerang King of The King. YM Soekarno, Mr Dony Pedro. Preisden Direktur Bank UBS, Presiden PBB, Presiden MI. Pembukaan Aset Amanah Allah SWT Allahu Akbar Yang Maha Agung Pada Tanggal 25 November 2019 s/d 30 Maret 2020 untuk Melunasi Seluruh Hutang-Hutang Negara, Menyelesaikan dan Melaksanakan Dana Ampera, Menuju Kesejahteraan Bagi Seluruh Rakyat Indonesia (KNKRI)" demikian isi spanduk itu.
Simak Video "Melihat dari Dekat 'Kerajaan' Kandang Wesi Garut yang Bikin Geger"
Pada pojok kanan bawah terdapat tulisan "Lembaga Negara yang Mau Menurunkan Baliho Harus Atas Perintah Presiden PBB, UBS, MI Presiden RI Ir Joko Widodo. Demikian Agar Jadi Perhatian Bagi Semua Pihak".
Polisi bersama Satpol PP telah mencopot spanduk tersebut. Polisi juga telah memeriksa Pranoto yang mengaku perwakilan King of The King Kota Tangerang terkait pemasangan spanduk tersebut.
"Sudah diinterogasi, bahwa dia juga jadi korban, karena disuruh buat baliho itu Rp 300 ribu. Tetapi yang bersangkutan tidak mau buat laporan juga," ujar Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Sugeng Hariyanto saat dihubungi secara terpisah.
Sugeng memastikan tidak ada kerajaan 'King of The King'. Disinyalir, King of The King hanya sebuah organisasi perkumpulan masyarakat.
Sugeng menambahkan, pihaknya belum menemukan indikasi pengumpulan dana yang dilakukan King of The King ini. Sejauh ini polisi masih menyelidiki soal King of The King ini.