Delis Sulistina (13) siswi kelas VII di SMPN 6 Tasikmalaya ditemukan tewas di gorong-gorong depan sekolahnya. Korban diduga sering di-bully di kelasnya dengan sebutan leupeut (lontong).
Silvia Handayani (12) teman dekat sekaligus tetangga korban, menuturkan pada Kamis (23/1/2020) saat pulang sekolah sekitar 14.30 WIB, ia bersama korban keluar gerbang sekolah. Saat itu kondisinya sedang hujan besar. Silvia mengaku memaksakan pulang meski hujan. Sedangkan korban memilih berteduh di depan sekolah dekat toko fotokopi.
"Saya pulang duluan, dia berteduh dulu karena hujan nunggu reda katanya. Besoknya saya mendapat kabar tidak pulang," ujar Silvia saat ditemui di depan kelasnya di SMPN 6 Tasikmalaya, Selasa (28/1/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Silvia mengaku berteman dengan korban sejak SD dan sering main bersama di rumah karena bertetangga. Meski saat ini tak sekelas, korban duduk di kelas VII D, sedangkan Silvia di kelas VII C. Silvia bercerita, korban tak pernah memiliki masalah, hanya dulu mengeluh sakit maag. Namun korban juga sempat curhat sering di bully di kelasnya dengan sebutan leupeut.
"Curhatnya suka di ejek, di-bully sama temen lain. Dikatain leupeut. Kan dulu orang tuanya dagang leupeut waktu masih di SD, temen yang lain tau jadi suka diejekin. Sempat bilang kalau dia sedih kalau disebut seperti itu," jelas dia.
Hasna Aprilia, teman sebangkunya, membenarkan korban kadang nangis ketika dibilang leupeut. Korban tak mau dibilang leupeut. Hasna mengenal korban sebagai orang pendiam dan prestasinya di sekolah tergolong biasa.
"Orangnya pendian, bilangnya tak mau dibilang leupeut," ujar Hasna.
Sementara itu, Wakasek Kesiswaan SMPN 6 Tasikmalaya Saepulloh pihak sekolah tidak mendengar adanya kasus bully di sekolahnya. Kalau pun ada kemungkinan itu hanya bercandaan sama anak.
"Tidak pernah masuk konseling karena tidak ada masalah. Kalau saya memang tak kenal dekat dengan korban karena banyak. Prestasi biasa-biasa saja," ujar Saepulloh.
Saepulloh membenarkan sekolah mendapat laporan dari keluarganya bahwa korban hilang sejak Kamis sore. Laporan disampaikan langsung oleh ibu korban pada Jumat (24/1/2020). Pihak sekolah juga mengaku telah mencoba melakukan pencarian, bahkan sempat berkomunikasi dengan ayah korban. Karena orang tua korban sudah lama berpisah.
"Setelah dapat laporan lalu bertindak, karena orang tuanya sudah terpisah. Dicari ke ayahnya, menanyakan keberadaan Delis, karena sejak Kamis tak pulang. Tapi ayahnya menjawab ada. Jadi kami tak lagi mencari karena bilangnya ada," ungkap Saepulloh di sekolahnya.
Tonton juga video Cari Ikan di Gorong-gorong, Empat Bocah Tewas Tertimbun:
(mso/mso)