Kabar santer di media sosial menyebut ada satu pasien terjangkit virus corona yang sedang dirawat di RSUD dr Moewardi (RSDM), Solo. Pihak manajemen memastikan kabar tersebut tidak benar.
Tim Severe Acute Respiratory Infection (SARI) yang khusus dibentuk untuk menangani penyakit akibat virus corona dan beberapa penyakit lain membenarkan jika ada satu pasien yang dikhawatirkan terjangkit virus dari Wuhan, Cina itu.
"Memang ada pasien yang baru kembali dari Singapura dan Malaysia, mengalami batuk pilek, inisiatif ke Moewardi. Kita sendirikan dari pasien lain. Kita pastikan bukan terkena virus corona," kata Ketua Tim SARI, dr Harsini, SpP dalam keterangan pers di RSDM, Senin (27/1/2020).
Pasien yang identitasnya dirahasiakan itu telah diobservasi selama dua hari. Karena negatif virus corona, pasien telah dirawat di bangsal.
"Dua hari ini kita pantau, diagnosis akhirnya bronkitis akut. Memang dia tidak ada riwayat ke Cina. Dari foto thorax, rontgen atau hasil laboratorium hasilnya baik. Sekarang sudah dirawat di bangsal," ujar dia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Simak Video "Menhub soal Batasan Travel ke China: Cuma ke Wuhan, Lainnya Tak Masalah"
Menurut Harsini, bronkitis dengan virus corona atau penyakit pernapasan lainnya memang memiliki gejala yang mirip. Namun dia memastikan bronkitis yang diderita pasien tersebut tidaklah berbahaya.
"Sakit pernapasan itu semua gejalanya sama, batuk, pilek, kalau berat merasakan sesak. Untuk bronkitis akut tidak panas, tapi kalau pneumonia ada panasnya," kata Harsini.
Dia juga mengimbau masyarakat agar tidak mudah percaya terhadap kabar burung, meskipun tetap harus waspada. Hingga saat ini belum ada informasi virus corona masuk Kota Solo.
"Kemarin juga heboh kalau ke Solo harus pakai masker, kan seperti Solo ini membahayakan, padahal tidak. Sampai saat ini belum ada pasien terjangkit virus corona," tutupnya.
Sementara itu, Direktur RSDM Cahyono Hadi, mengatakan rumah sakit milik Pemprov Jawa Tengah itu sudah siap menghadapi kemungkinan adanya pasien dengan virus corona.
"Kami sudah siap menghadapi kemungkinan-kemungkinan itu, tapi kami harapkan tidak terjadi. Dari segi sumber daya manusia, obat atau peralatan, kami siap," pungkasnya.