Sejumlah kabar dari Jawa Barat menarik pembaca detikcom. Mulai dari petinggi Sunda Empire Rangga Sasana atau HRH Rangga yang kembali memperingatkan hingga penumpang yang gorok sopir angkot.
Berikut rangkuman berita pada Minggu (26/1/2020) dalam Jabar Hari Ini :
1. Petinggi Sunda Empire Peringatkan Deddy Corbuzier
Petinggi Sunda Empire Rangga Sasana atau HRH Rangga memperingatkan Gubernur Jabar Ridwan Kamil hingga Presiden Jokowi. Rangga juga turut memperingatkan artis Deddy Corbuzier. Kenapa?
Rangga memperingatkan Deddy berkaitan dengan video Podcast yang diunggah pembawa acara itu ke akun YouTube-nya. Deddy sendiri memang mengunggah video Podcast yang didalamnya ada membahas Sunda Empire. Dalam video itu, Deddy berdialog bersama Mbah Mijan.
"Makanya jangan sembarangan itu si siapa, artis bicara tentang Sunda Empire, belum tahu belum kenal sudah membicarakan itu. Itu si siapa Deddy Corbuzier, nggak sopan itu ingatkan. Terus siapa itu lawannya (Mbah Mijan) itu kurang ajar namanya," kata Rangga saat dihubungi, Minggu (26/1/2020).
Rangga menyatakan Sunda Empire tak boleh dibuat guyonan. Sebab Sunda Empire memiliki kesopanan yang sangat luhur. Sehingga, kata Rangga, setiap orang tidak boleh bicara sembarangan tentang Sunda Empire.
"Jadi siapapun tidak boleh komentar sembarangan. Sejarawan Indonesia yang kemarin ditampilkan (di televisi) juga tidak ada bukti sejarah kaitan secara lengkap," kata Rangga menambahkan.
2. Penumpang Gorok Sopir Angkot di GarutSeorang sopir angkutan kota (Angkot) di Garut bernama Ade digorok penumpangnya. Tegar (23) mengaku melakukannya karena mukanya diludahi. Kondisi Ade kini kritis.
Peristiwa tersebut terjadi Jumat (24/1) di kawasan Jalan Guntur Malati, Haurpanggung, Kecamatan Tarogong Kidul, Garut.
Peristiwa itu terjadi di dalam angkot yang dikemudikan Ade. Ade yang tengah mengendarai angkot tiba-tiba ditebas di bagian leher oleh penumpangnya.
Aksi tersebut terekam CCTV salah satu gudang yang berada tepat di tempat kejadian. Dalam rekaman CCTV tersebut, terlihat aksi pelaku saat keluar dari angkot setelah menggorok leher Ade. Pelaku terlihat mengacungkan golok.
Akibat kejadian tersebut, Ade mengalami luka parah di leher dan kepala akibat sabetan benda tajam, golok. Dia kemudian dilarikan ke rumah sakit.
Tegar ditangkap tim Resmob Satreskrim Polres Garut di kawasan Perempatan Asia, Garut Kota, Sabtu (25/1) sore kemarin.
Pada polisi ia mengaku sakit hati karena diludahi. Tegar menjelaskan kejadian tersebut bermula saat dia, dua temannya serta Ade berpesta miras di dalam angkot.
"Minum-minum dulu di dalam angkot. Minuman biasa diputar. Digilir," ucap Tegar.
Tegar, temannya dan korban berniat untuk main ke wilayah Bayongbong. Di sepanjang perjalanan mereka menenggak miras.
"Sopir ini rese maboknya. Musik terus aja dibesarkan, sudah saya (minta) kecilin dia besarin lagi," katanya.
Dalam perjalanan pulang dari Bayongbong, sambung Tegar, kelakuan Ade semakin menjadi. Dia tersinggung saat Ade meludah dan mengenai mukanya.
"Awalnya dia meludah ke luar, tapi kena ke muka saya. Setelah itu dia sengaja meludah ke muka saya, dua kali," ujarnya.
3. Banjir di Bandung Meluas
Tiga Kecamatan di Kabupaten Bandung yaitu Dayeuhkolot, Baleendaah dan Bojongsoang masih tergenang banjir hingga Minggu (26/1/2020) pagi. Sejumlah akses jalan terputus akibat luapan Sungai Citarum.
Selain memutus akses jalan, sejumlah pertokoan juga tutup. Pantauan detikcom, Minggu (26/1/2020) siang, banjir meredam pusat pertokoan yang ada di Kawasan Raharja yang berada di bawah bangunan Masjid As-Sofiah Dayeuhkolot. Para pedagang memilih tutup karena banjir setinggi betis orang dewasa merendam kiosnya.
"Saya biasa dagang di bawah masjid, sekarang kebanjiran, kalau lagi gini enggak bisa dagang, dagang juga siapa yang mau beli," kata salah satu penjual pakaian Sumarno (68), kepada detikcom.
Meski tidak berjualan, Sumarno harus menjaga kios miliknya karena khawatir ada yang membobol kiosnya. Ia menyebut, hal tersebut setiap tahun pasti terjadi.
"Iya suka gini, tapi ini setahun sekali," ujarnya.
Akibat banjir seperti saat ini, ia pun tidak mendapatkan pemasukan sama sekali. "Ya tidak ada, biasanya bisa mendapatkan Rp 700 ribu, sekarang Rp 0," sebutnya.
Ia berharap, kepada pemerintah agar segera menyelesaikan permasalahan yang terjadi di Sungai Citarum. "Harapan kepada pemerintah selesaikan permasalahan Citarum, kasihan juga, semua kios ada sekitar 300 kios, kalau lagi gini tutup," jelasnya.
Sementara itu, Wawan pedagang lainnya merasakan hal yang sama. Meski kios miliknya dibuka, tapi tidak ada pembeli yang datang ke kiosnya karena akses jalan menuju kios miliknya terendam banjir.
"Kalau sekarang gini, enggak ada yang beli, aksesnya susah. Air naik dari kemarin malam, dari kemarin juga saya enggak jualan," katanya.
Selain di Kabupaten Bandung, banjir juga menerjang wilayah Gedebage, Kota Bandung. Di RW 03 Kelurahan Rancabolang, Kecamatan Gedebage, ratusan rumah terendam. Ketinggian air mencapai betis kaki orang dewasa.
Sulaeman (52) ketua RW 03 mengatakan banjir yang melanda wilayahnya merendam hampir seluruh rumah. Total ada 309 unit rumah di RW 03 yang terendam.
"Hampir semuanya terendam. Ada lima RT di sini yang terendam semuanya. Hampir 309 rumah," kata Sulaeman.
Menurut Sulaeman, banjir terkadang memang kerap menerjang wilayahnya. Namun dalam tiga tahun terakhir, banjir saat ini yang dinilai berbeda.
"Ini yang paling dahsyat. Dua minggu lalu banjir tapi cuma 20 sampai 30 sentimeter. Kalau sekarang 50 sentimeter," katanya.
Meski kebanjiran, Sulaeman mengaku warga tak banyak yang mengungsi. Namun ada sebagian warga yang numpang di rumah tetangga atau ke masjid.
"Kalau ngungsi sih nggak ada, paling sementara ikut di tetangga atau ke masjid," kata dia.
Menurut Sulaeman, banjir yang terjadi di wilayahnya itu dikarenakan pembuangan dari beberapa tempat seperti perumahan Bandung Inten, Adipura hingga Riung Bandung.
"Pembuangan dari Riung Bandung, Bandung Inten semua ke sini. Dari RW 06 (Adipura) terkadang masuk. Sementara dari sini, mau dibuang ke mana?," katanya.
Selain RW 03, banjir juga tampak menggenangi ruas Jalan Derwati. RW 03 sendiri memang berada di samping atau pertigaan Derwati. Ketinggian air terlihat mencapai mata kaki orang dewasa. Arus lalu linta masih normal, kendaraan hilir mudik melintasi kawasan itu meski harus pelan-pelan.
4. Remaja Cianjur Hamil Tua Setelah Diculik Tetangga Selama 4 Tahun
Polsek Naringgul berhasil mengembalikan SA seorang gadis asal Kecamatan Naringgul yang sempat dibawa kabur tetangganya selama empat tahun. Namun gadis yang berusia 15 tahun itu ternyata sedang hamil 9 bulan.
Pelaku penculikan SF (57) yang masuk dalam daftar pencarian sejak 4 tahun lalu pun sudah diamankan ke Mapolsek Naringgul untuk dimintai keterangan.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, korban dibawa kabur SF saat masih duduk di bangku kelas 2 SD atau berumur 11 tahun. SA dibawa kabur pelaku saat bermain di halaman rumahnya.
"Pelaku membawa kabur korban ke wilayah Bandung, pada 23 Februari 2016 lalu," ujar Kapolsek Naringgul Iptu Sumardi saat dihubungi melalui telepon seluler, Minggu (26/1/2020).
Keberadaan pelaku berhasil diketahui setelah warga di Desa Wangunjaya Kecamatan Naringgul yang tidak jauh dari rumah korban melaporkan SF tinggal bersama korban tanpa kejelasan status. Terlebih warga melihat korban dalam kondisi mengandung.
Diketahui SF kembali ke Naringgul lantaran SA yang kerap meminta untuk bertemu orangtuanya, sebab korban sudah empat tahun tidak bertemu.
"Setelah kami cek, ternyata SF ini pelaku yang sudah dicari sejak empat tahun terakhir. SF pun langsung diamankan ke Mapolsek, sedangkan korban dikembalikan pada orangtuanya," ujar Sumardi.
Sumardi mengatakan, pelaku dijerat dengan Pasal yang dituduhkan Pasal 332 ayat (1)dan (2) KUHP dengan ancaman pidana penjara maksimal 9 tahun.
Untuk korban, lanjut Sumarna, bakal mendapatkan pendampingan. Sebab dikahwatirkan korban mengalami tekanan dan depresi lantaran dibawa kabur pelaku hingga kini mengandung sembilan bulan.