Kelompok Sapu Jagat yang terlibat bentrok di Sukabumi membantah sebagai Organisasi Masyarakat (Ormas). Sapu Jagat merupakan perguruan silat yang anggotanya berasal dari berbagai kalangan termasuk anggota sejumlah Ormas.
Yudi Pratama juru bicara Sapu Jagat, saat ditemui detikcom menyebut peristiwa yang terjadi pada Jumat (24/1) hingga Sabtu (25/1) adalah salah sasaran. Persoalan yang terjadi pada Jumat sore masalah permasalahan pribadi.
"Kita ini perguruan, dari Ormas mana-mana ada termasuk ikhwan dari BPPKB. Kami bertahan di sini karena menjaga supaya suasananya tidak mencekam meskipun kami bisa melawan tapi kami memilih menjaga situasi tetap kondusif," kata Yudi kepada detikcom di Perguruan Poskab Sapu Jagat, Kampung Cisero, Kabupaten Sukabumi, Minggu (26/1/2020).
Yudi juga menjelaskan pihaknya sudah menyerahkan proses hukum kepada pihak kepolisian sejak Jumat sore bahkan menurutnya tiga orang anggota Sapu Jagat yang diduga terlibat keributan siap untuk diserahkan kepada polisi.
"Masalah pribadi tapi tiba-tiba meluas, makanya kami bilang salah sasaran ketika tiba-tiba ada penyerangan ke Poskab perguruan kami. Kalau kami pribadi tidak akan mundur karena sikapnya hanya bertahan, walau nyawa sekalipun kami siap mempertahankan perguruan kami," jelas Yudi.
Berharap Pemerintah Jadi Mediator
Yudi berharap pemerintah dan kepolisian menjadi mediator dua kubu yang bertikai. Sejauh ini menurutnya kepolisian hanya sebatas memberikan imbauan agar menjaga kondusifitas dan Kamtibmas.
"Solusi dari pemerintah mau tidak mau harus terlibat untuk menengahi atau musyawarah, kami menyambut dengan tangan terbuka. Sejauh ini dari pemerintah belum ada upaya mediasi, dari kepolisian hanya sebatas imbauan," lanjut Yudi.
Yudi juga menganggap Sapu Jagat tidak punya masalah dengan pihak manapun, bahkan sejak awal perguruannya siap untuk menengahi tiga orang yang terlibat keributan.
"Kalau kita yang minta (mediasi), toh kita enggak ada masalah perguruan tidak punya masalah, itu masalah di jalan selesaikan di jalan, kalau kita diminta untuk menengahi kita siap dari paguron (perguruan)," ujarnya.
Yudi juga meminta maaf kepada masyarakat yang terganggu karena adanya peristiwa yang terjadi pada Jumat hingga Sabtu. "Kami mengikuti prosedur hukum yang ada, kami tidak akan membalas atau berbuat kekerasan kecuali mereka masuk ke wilayah kami karena kami disini hanya mempertahankan perguruan kami," jelas Yudi.
Sapu Jagat sendiri dijelaskan terbentuk pada tahun 1973, dengan dasar perguruan menganut Thoreqat Anpasiah oleh guru besarnya (Alm) Mama Haji Amarullah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tonton juga 'Tiga Pelaku Pemicu Bentrok Massa di Sukabumi Ditangkap!':