.webp)
Hal itu terlihat dari adanyaa kalung besi yang terpasang di leher surili yang berhasil masuk perangkap yang dipasang Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat.
Kepala Bidang Wilayah I BBKSDA Jawa Barat Lana Sari mengatakan, karakter dari Surili itupun lebih jinak dibandingkan dengan surili yang berada di alam.
Diduga pemiliknya sengaja melepaskan surili lantaran tahu jika hewan tersebut endemik Jawa Barat dan dilindungi. Apalagi aturan ketat bakal dikenakan jika ada yang memelihara hewan yang sempat menjadi Maskot PON XIX Jawa Barat tersebut.
"Iya kemungkinan dipelihara, kemudian dilepaskan pemiliknya. Apalagi dengan adanya kalung tersebut," ujar Lana saat dihubungi melalui telepon seluler, Minggu (26/1/2020).
Untuk dua ekor surili yang masih berkeliaran, Lana mengaku belum bisa memastikan apakah juga peliharaan yang dilepas atau bukan
"Harus dilihat dulu dari fisiknya, apakah terpasang kalung juga atau tidak. Kalaupun tidak ada kalung, nanti bisa terlihat dari karakternya. Makanya kami fokus dulu pencarian yang dua lagi untuk memastikannya," ungkapnya.
Surili yang sudah tertangkap akan menjalani masa rehabilitasi hingga siap untuk dilepas di alam. Selain itu BBKSDA juga akan mencarikan habitat asal dari surili tersebut, apakah dari Gunung Gede Pangrango atau habitat lain di Jawa Barat.
Lana menambahkan, selain berfokus pada rehabilitasi dan evakuasi surili yang masih berkeliaran, pihaknya juga akan mencari pemilik dari surili tersebut.
"Kami akan cari pemiliknya, nanti akan diproses sesuai ketentuan, minimal ya diberi peringatan," tutur dia.
(ern/ern)
