Ujung Pelarian 2 Perampok Warteg

Round-Up

Ujung Pelarian 2 Perampok Warteg

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 25 Jan 2020 20:41 WIB
Foto: Screenshot video (dok.Istimewa)
Jakarta -

Pencarian polisi untuk menangkap perampok di 'Warteg Mamoka Bahari' sedikit demi sedikit membuahkan hasil. Dua dari tiga yang ditetapkan sebagai DPO itu berhasil diringkus.

Perampokan itu terjadi di Warteg Mamoka Bahari, Jalan Ciledug Raya, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, pada Selasa (21/1) pukul 01.00 WIB dini hari. Aksi pelaku yang melakukan pemerasan pada seorang pengunjung warteg itu terekam oleh CCTV Warteg.

Pelaku berjumlah empat orang berboncengan dua motor berpura-pura memesan makan di warteg tersebut. Sesaat setelah korban selesai makan, salah satu pelaku lalu menodong korban.

Sedangkan pelaku lain bertugas mencegah korban agar tidak melarikan diri dengan menunjukkan sebuah celurit panjang. Dalam aksi ini, tidak ada korban kekerasan, para pelaku berhasil mengambil tas dan ponsel milik korban.



Polsek Pesanggrahan bersama Polres Jakarta Selatan menindaklanjuti aksi itu dan melakukan pemburuan kepada pelaku. Kemudian ada tiga pelaku yang ditetapkan di daftar pencarian orang (DPO) pada Kamis (23/1).

Dua hari setelah ditetapkan sebagai DPO, polisi berhasil mengamankan dua pelaku, siapa saja mereka?

1. Heru Wahono

Heru alias Jengkol menjadi pelaku yang pertama kali ditangkap oleh polisi. Heru ditangkap di Sumatera Selatan. Polisi menangkap Heru di Batu Marta Unit 11, Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, Sabtu (25/1) dini hari.

Polisi sempat melakukan pencarian dan penggeledahan ke rumah Heru di Beji, Depok, dua hari setelah kejadian itu. Namun saat itu Heru diketahui sudah melarikan diri. Polisi juga mengamankan beberapa kartu ATM dan tanda pengenal Heru.



2. Ahmad Firdaus

Setelah Heru, polisi kemudian menangkap Firdaus, dia ditangkap di Jalan Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan, pada Sabtu (25/1) sekitar pukul 13.00 WIB. Firdaus ditangkap saat sedang berada di rumahnya. Saat ini baik Heru ataupun Firdaus sedang diperiksa secara intesif oleh kepolisian. Polisi juga mencari tahu motif perampokan yang dilakukan komplotan preman kecil ini.

"Saat ini yang bersangkutan masih kami periksa," kata Kasat Reskrim Polres Jaksel AKBP Mochammad Irwan Santoso dalam keterangan kepada wartawan, Sabtu (25/1).

Polisi Sempat Kesulitan Tangkap Pelaku Karena Keluarga Pelaku Berusaha Melindungi

Penangkapan kedua pelaku ini sebenarnya tidak berjalan mulus, karena keluarga pelaku ini bersikap tidak kooperatif dan berusaha melindungi pelaku. Pihak keluarga akhirnya memberikan informasi ke polisi setelah diancam bahwa pelaku akan ditembak.

"Ya dibilang sengaja (menyembunyikan) ya nggak, karena petunjuknya dari saudaranya juga. Jadi gimana ya di sisi lain saudaranya juga tidak ingin polisi melakukan tindakan tegas," ujar Kompol Sukadi kepada wartawan di Polsek Pesanggrahan, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Sabtu (25/1).



Sukadi menyebutkan keluarga pelaku awalnya tidak memberi tahu keberadaan pelaku. Sampai akhirnya polisi memberikan peringatan akan melakukan tindakan tegas kepada pelaku, barulah keluarga memberikan petunjuk keberadaan pelaku.



Takut akan peringatan polisi ini, akhirnya keluarga memberi tahu keberadaan pelaku. Salah satu pelaku, Ahmad Firdaus, misalnya, akhirnya berhasil ditangkap di rumah pamannya di kawasan Jagakarsa, Jaksel, siang tadi.

Begitu juga pelaku Heru Wahono (27). Sukadi mengklaim polisi sebelumnya sudah mendapatkan informasi tentang keberadaan Heru dari keluarganya. Heru ditangkap polisi di OKU, Sumatera Selatan, pada dini hari tadi.

"Kayak yang di Sumsel gitu juga saudaranya ngasih info ke kita. Sebetulnya kan sudah deteksi semua itu, karena viral jadi kabur ke mana-mana. Saudaranya juga sudah tahu, sudah kita mapping udah ketahuan alamatnya, cuma akhirnya saudaranya maju-mundur memberikan informasi akhirnya diteken sama tim penyidik kalau 'toh tim penyidik yang menemukan sendiri jangan salahkan kami untuk melakukan tindakan tegas'," tukas Sukadi.



Masih Ada 1 DPO yang Belum Ditangkap Polisi

Meski begitu, masih ada satu DPO pelaku perampokan Warteg Mamok Bahari yang belum ditangkap. Dia adalah Syadam Baskoro. Hinga kini polisi masih terus memburu Syadam.

Ciri-ciri Syadam adalah tinggi badan sekitar 168 cm, rambut lurus pendek warna hitam, warna kulit cokelat, berbadan gempal.

Halaman 2 dari 3
(zap/idn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads