China Bergegas Bangun Rumah Sakit Khusus untuk Pasien Virus Corona

China Bergegas Bangun Rumah Sakit Khusus untuk Pasien Virus Corona

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 24 Jan 2020 14:46 WIB
Kota Wuhan yang menjadi asal virus corona ini diisolasi untuk mengendalikan penyebaran (AFP/STR)
Beijing -

Otoritas China sedang membangun sebuah rumah sakit, dengan cepat, yang didedikasikan untuk merawat pasien virus corona baru. Tercatat lebih dari 800 kasus tengah ditangani dan 26 orang meninggal akibat virus corona baru ini.

Seperti dilansir Associated Press dan Reuters, Jumat (24/1/2020), pemerintah kota Wuhan menyatakan pihaknya sedang membangun sebuah rumah sakit dengan kapasitas 1.000 ranjang, dengan cara yang sama saat membangun fasilitas yang dibangun otoritas China ketika terjadi epidemi SARS beberapa tahun lalu.

Rumah sakit ini akan dibangun di atas tanah seluas 25 ribu meter persegi dan dijadwalkan akan selesai dibangun pada 3 Februari mendatang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Laporan surat kabar Changjiang Daily menyebut rumah sakit baru ini sedang dibangun di sekitar kompleks taman liburan yang awalnya dimaksudkan bagi para pekerja lokal, yang didirikan di area taman dekat danau di pinggiran Wuhan.

Rumah sakit baru ini dibangun dari gedung-gedung pra-cetak (prefabricated) yang akan bisa diisi 1.000 ranjang di dalamnya. Mesin-mesin konstruksi, termasuk 35 mesin penggali dan 10 buldoser, telah tiba di lokasi itu sejak Kamis (23/1) malam waktu setempat.

ADVERTISEMENT

"Pembangunan proyek ini untuk mengatasi kekurangan sumber daya medis yang sudah ada. Karena ini akan menjadi gedung-gedung prefabricated, ini tidak hanya akan dibangun dengan cepat tapi juga tidak memakan banyak biaya," sebut laporan Changjiang Daily.

Simak Video "Pasien Suspect Virus Corona di RSPI Sulianti Saroso Pernah ke China"

[Gambas:Video 20detik]

Pembangunan rumah sakit baru di Wuhan ini mengikuti pengalaman tahun 2003, saat negara itu berjuang memerangi wabah Sindrom Pernapasan Akut Parah (SARS). Sebanyak 774 orang tewas akibat epidemi SARS, yang saat itu menyebar hingga ke nyaris 30 negara.

Pada saat itu, China membangun rumah sakit Xiaotangshan hanya dalam waktu satu minggu. Dalam kurun waktu dua bulan, rumah sakit itu merawat satu sepertujuh dari seluruh pasien SARS di China. "Itu menciptakan keajaiban dalam sejarah ilmu medis," sebut Changjiang Daily dalam ulasannya.

Rumah sakit itu awalnya hanya ditujukan bagi orang-orang yang dalam masa pemulihan dari SARS untuk mengurangi beban pada rumah-rumah sakit lain. Namun pada akhirnya, rumah sakit itu merawat nyaris 700 pasien SARS.

Untuk virus corona baru yang kini mewabah, diketahui bahwa sebagian besar kasusnya berpusat di kota Wuhan, Provinsi Hubei, China, yang diyakini menjadi asal-muasal virus yang memicu gangguan pernapasan ini. Sejauh ini 26 orang tewas, dengan dua kematian terjadi untuk pertama kalinya di luar Provinsi Hubei.

Salah satu korban tewas di Provinsi Hebei, dekat Beijing, merupakan seorang kakek berusia 80 tahun yang meninggal setelah kembali usai dua bulan berada di Wuhan untuk mengunjungi kerabatnya. Satu korban tewas lainnya ada di Provinsi Heilongjiang.

Komisi Kesehatan Nasional China mengonfirmasi setidaknya 830 kasus virus corona baru sedang ditangani di berbagai wilayah negara tersebut. Otoritas China telah menutup dua kota di Provinsi Hubei, yakni Wuhan dan Huanggang untuk mengendalikan penyebaran virus yang belum ada vaksinnya ini. Beberapa kota di sekitar Wuhan juga ditangguhkan layanan transportasi umumnya sejak Jumat (24/1) waktu setempat.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads