.webp)
"Gunung Semeru mengalami erupsi tidak menerus. Letusan terakhir terjadi pada tanggal 21 Januari 2020 dengan ketinggian kolom erupsi 400 meter," demikian detikcom kutip dari situs Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Jumat (24/1/2020).
Sementara Kepala Bidang Pencegahan, Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Lumajang, Wawan Hadi mengatakan, aktivitas Gunung Semeru memang sempat meningkat beberapa hari kemarin. Oleh karena itu, statusnya masih di level waspada.
"Memang sempat meningkat, terutama pada tanggal 21 (Januari 2020) kemarin," ungkapnya.
Materi yang disemburkan, berupa gas dan juga ada guguran lava. Masyarakat diimbau tidak mendekat di radius 1 KM hingga 4 KM dari puncak.
"Tidak boleh ada yang mendekat di radius 1 hingga 4 kilometer," kata Wawan.
Untuk pagi ini, puncak Semeru belum bisa dilihat. Karena posisi puncak tertutup awan. "Pantauan pagi ini puncaknya belum terlihat karena tertutup awan," pungkasnya.
Simak Video "Gunung Semeru Alami Peningkatan Aktivitas"
[Gambas:Video 20detik] (fat/fat)
