Agung Wicaksono telah mundur dari jabatan Direktur Utama PT TransJakarta. Dia berterima kasih kepada Gubernur Anies Baswedan yang telah mengizinkannya undur diri. Berikut adalah perubahan-perubahan TransJakarta yang menjadi prestasi Agung selama menjabat Dirut TransJakarta.
Agung Wicaksono menjadi Dirut TransJakarta sejak 29 Oktober 2018, menggantikan Budi Kaliwono yang dicopot Anies. Sebelumnya, Agung menjabat sebagai Direktur Operasi dan Pemeliharaan PT MRT Jakarta.
Di awal masa jabatannya, Agung merealisasikan misi integrasi TransJakarta dengan moda transportasi lain, rencana yang sudah dimulai sebelum dirinya memimpin perusahaan BUMD Jakarta itu. Ini menjadi salah satu prestasi Agung.
Berikut adalah prestasi-prestasi yang ditorehkan Agung selama memimpin TransJakarta selama 1 tahun 3 bulan:
1. Melanjutkan integrasi Jak Lingko
Integrasi TransJakarta dengan Jak Lingko diresmikan pada 1 Oktober 2018, pada masa Budi Kaliwono. Agung melanjutkan misi integrasi ini. Tujuannya adalah melayani satu juta pelanggan per hari dalam sebuah sistem Jak Lingko yang juga dikenal sebagai OK-Otrip, menggabungkan transportasi bus besar, bus medium, bus kecil, MRT, dan LRT. Dengan Rp 5.000, pelanggan sudah bisa menggunakan berbagai transportasi umum yang terintegrasi selama 3 jam terhitung setelah tap in.
"Integrasi pertama terjadi antara TransJakarta dan MRT di awal tahun 2019. Dilanjutkan dengan integrasi antara TransJakarta dan LRT berikutnya," demikian kata Agung dalam pers rilis pamitannya, Kamis (23/1/2020).
Kini TransJakarta sudah terhubung dengan 65 rute integrasi MRT, 20 rute integrasi LRT, dan 156 rute integrasi KRL, dan 69 rute Mikrotrans.
2. Operasikan 5 Mikrobus di Tanah Abang
TransJakarta mulai mengoperasikan Jak Lingko dengan tipe mikrobus di wilayah Tanah Abang, Jakarta Pusat, 11 Desember 2018. Ini menambah banyak operasi mikrobus serupa yang sudah berjalan.
Penumpang tetap harus memiliki kartu untuk bisa menaiki mikrobus tersebut karena sistem tap sudah berjalan. Penumpang dapat membeli kartu mikrobus di beberapa halte TranJ. Operasional mikrobus ini diwacanakan menjangkau wilayah yang jauh dari halte TransJ, supaya mengurangi kemacetan dengan mengajak masyarakat menggunakan angkutan umum.
![]() |
3. Penambahan Sejumlah Rute
Di era Agung Wicaksono, TransJakarta membuka sederet rute baru baik yang di dalam koridor maupun luar koridor. Ada pula rute yang dilayani bus-bus Metrotrans.
Berikut sejumlah rute baru yang dibuka di era Agung:
- Tanah Abang-Blok M
- GBK-Kalideres
- Kampung Melayu-Kota
- Epicentrum-Casablanca
- Dukuh Atas-Sam Ratulangi
- Dukuh Atas-Tanah Abang
- Dukuh Atas-Kuningan
- Dukuh Atas-Kota
- Blok A-Radio Dalam
- Blok A-Pangeran Antasari
- CSW-Pakubuwono
- CSW-Kramat Pela
- CSW-Wijaya
dan sejumlah rute baru lainnya.
4. Rute Lebak Bulus-Ragunan: bus kecil dan angkot terintegrasi MRT
Bus kecil dan angkot dalam sistem Jak Lingko dihubungkan dengan MRT. Integrasi diwujudkan dengan dibukanya rute Lebak Bulus-Ragunan (JAK45).
Rute JAK45 ini dibuka pada 26 Februari 2019. Ada pula rute JAK59 Rawa Sengon-Rawamangun (JAK59) yang dibuka pada 21 Februari, serta rute JAK61 yakni Pulogadung-Cempaka Putih yang beroperasi pada 21 Februari.
![]() |
5. Tambah armada di rute ganjil genap
Kebijakan penambahan armada di rute ganjil-genap untuk mempermudah masyarakat beralih ke angkutan umum. Sistem ganjil-genap diberlakukan di 25 ruas di wilayah DKI Jakarta dengan durasi pukul 06.00-10.00 WIB dan pukul 16.00-21.00 WIB.
Agung Wicaksono berbicara pada 9 Agustus 2019, ada 18 unit bus yang menjadi tambahan di rute ganjil-genap. Detail penambahannya adalah, masing-masing 2 bus yang beroperasi di koridor 4, koridor 5 dan 9. Lalu, non-BRT dalam kota juga masing-masing 2 bus untuk jalur Lebak Bulus-Rambutan, Lebak Bulus-Senen, Senen-Bunsen.
Sedangkan untuk non-BRT Perbatasan masing-masing 2 unit untuk trek Pondok Cabe-Tanah Abang, dan Poris Plawad-Bundaran Senayan. Sedangkan untuk non-BRT Premium masing-masing satu bus untuk jalur Cibubur-Kuningan dan Bekasi Barat-Kuningan. Belakangan, layanan TransJakarta rute Pondok Cabe-Tanah Abang (S41) yang terintegrasi dengan stasiun MRT Jakarta Lebak Bulus berhenti. Penyebabnya gara-gara didemo angkot. Akhirnya, rute itu dialihkan melewati Ciputat, tidak lewat Cirendeu.
6. Uji coba bus listrik
TransJakarta menjajal bus listrik untuk pertama kalinya di masa kepemimpinan Agung. TransJakarta telah melakukan uji coba bus listrik BYD pada Mei-Juni 2019 selama jangka 5 hari. Pengujian ini dilakukan di sekitar daerah wisata saja, seperti Monas dan TMII. Dan diklaim menarik atensi sebanyak 13.797 orang.
Baru pada 28 Agustus lalu, bus listrik TransJakarta, melakukan uji coba di jalan raya. Menariknya, pengujian ini memakai jeriken berisi air untuk mensimulasikan bobot penumpang. Dalam perjalanan selama 17 jam, bus ini membawa kumpulan jeriken dengan bobot 16 ton. Dan diklaim konsumsi baterai masih 46 persen.
Untuk selanjutnya, ada beberapa merek yang mungkin bakal dijajaki. Seperti BYD, Skywell, ZTE, Zhong Thong Bus, MAB, Ashok Leyland, dan masih ada beberapa merek lain.
![]() |
7. Pembangunan Skybridge Stasiun MRT ASEAN-Halte Transjakarta CSW
Di masa kepemimpinan Agung, pembangunan jembatan layang atau skybridge Stasiun MRT ASEAN dilakukan. Jembatan layang itu mengintegrasikan Stasiun MRT ASEAN dengan Halte TransJakarta CSW.
Selasa (22/1) kemarin, Gubernur Anies melakukan peletakan batu pertama pembangunan. Desain jembatan layang adalah hasil sayembara yang diadakan oleh Pemprov DKI Jakarta. Peserta atas nama Patrisius Marvin Dalimartha terpilih dengan desain bernama Cakra Selaras Wahana sebagai pemenang dan mendapatkan hadiah sebesar Rp 160 juta.
Fase pertama pembangunan jembatan integrasi itu ditargetkan selesai pada Agustus 2020 mendatang. Sementara, untuk fase ke dua ditargetkan selesai akhir tahun ini.