Direktorat Jenderal (Ditjen) Imigrasi mengakui Harun Masiku sudah berada di Indonesia sejak 7 Januari 2020. Wakil Ketua Komisi III DPR RI Desmond J Mahesa mempersoalkan kewibawaan Menkum HAM Yasonna H Laoly.
"Pertama, Pak Laoly susah membedakan antara dia sebagai menteri dan orang partai. Masa, kita percaya omongan dia? Harusnya dia malu kan?" kata Desmond di kompleks MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (22/1/2020).
Hal tersebut disampaikan Desmond menjawab pertanyaan apakah Komisi III DPR melihat ada yang ditutup-tutupi oleh Kemenkum HAM terkait Harun Masiku. Masih menjawab pertanyaan tersebut, Desmond lalu menyinggung kewibawaan Yasonna selaku menteri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada apa dengan kepemimpinan Menteri Laoly di Kemenkum HAM yang berbeda dengan Dirjen Imigrasi? Berarti kan menteri tidak punya wibawa. Kalau menteri punya wibawa, Dirjen Imigrasi ikut menutupi, berbohong, ya berarti kan nggak punya wibawa," sebut Desmond.
Desmond kemudian menyinggung pernyataan pimpinan KPK yang meminta publik melapor ke KPK jika mengetahui keberadaan Harun Masiku. Dia menilai bahwa seharusnya KPK yang aktif mencari Harun Masiku.
"Pertanyaannya yang lebih lucu lagi. Pimpinan KPK bilang apa? Laporkan ke saya. Itu kan lucu. Kenapa KPK nggak proaktif? Jadi kalau kita bahas satu-satu pusing saya. Ini ada yang lucu banget," tuturnya.
Namun Desmond enggan menyebut nama pimpinan KPK yang dia maksud. Politikus Gerindra itu menilai Indonesia sedang darurat akal sehat.
"Ya salah satu pimpinan KPK yang suruh laporkan ke dia. Masa, kita harus laporkan, 'hei ada orang di sini'," ucap Desmond.
"Harusnya dia kan yang melakukan penangkapan. Kondisi negara sedang dalam darurat akal sehat," imbuhnya.
Simak Video "Istri Buka Suara soal Keberadaan Harun Masiku"