Massa yang Akan Demo Yasonna Bergerak dari Priok, Dikawal Polisi

Massa yang Akan Demo Yasonna Bergerak dari Priok, Dikawal Polisi

Samsudhuha Wildansyah - detikNews
Rabu, 22 Jan 2020 11:48 WIB
Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly (Agung Pambudhy/detikcom)
Jakarta - Sekelompok massa yang akan melakukan unjuk rasa di depan gedung Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkum HAM) bergerak dari Tanjung Priok, Jakarta Utara. Konvoi massa dikawal polisi.

"Massa kita kawal secara estafet, dari Jakarta Utara ke Timur, Timur ke Pusat, Pusat ke Selatan," ujar Kapolres Jakarta Utara Kombes Budhi Herdi Susianto saat dihubungi detikcom, Rabu (22/1/2020).

Massa awalnya berkumpul di Pos 9 Nambo dan di Pintu I Pertamina, Plumpang, Jakarta Utara. Dari Plumpang, massa menggunakan motor dan mobil kemudian berangkat menuju lokasi aksi di kantor Kemenkum HAM, Jl Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Rutenya dari Jl Yos Sudarso naik ke flyover kemudian turun di flyover Coca Cola, masuk ke Pramuka, kemudian nanti masuk ke Kuningan," imbuhnya.

Budi menyebut peserta aksi yang berangkat diperkirakan mencapai ribuan orang. Mereka berangkat sejak pukul 10.30 WIB.

"Ada sekitar 800-1.000 orang," imbuhnya. Konvoi massa ini sempat menimbulkan kemacetan di lokasi sekitar.







Massa akan mendemo Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly. Aksi yang diberi tajuk 'Aksi Damai 221 Priok Bersatu' ini menuntut Yasonna meminta maaf atas ucapannya.

Adapun ucapan yang dimaksud, yakni 'kriminal di Priok', dianggap merendahkan warga Tanjung Priok. Warga Tanjung Priok, Jakarta Utara, merasa tersinggung oleh ucapan Yasonna tersebut.

Hal itu diucapkan Yasonna dalam sambutannya di acara 'Resolusi Pemasyarakatan 2020 Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS)' di Lapas Narkotika Kelas IIA Jatinegara, Jakarta, Kamis (16/1). Saat itu Yasonna sedang memberikan penjelasan bahwa kriminal adalah masalah sosial.

Dia kemudian menyebutkan kejahatan lebih banyak terjadi di daerah miskin. Yasonna lalu mencontohkan dua anak yang lahir dan besar di dua kawasan, yakni Menteng dan Tanjung Priok. Ia meyakini anak yang lahir dari kawasan Tanjung Priok yang terkenal keras dan sering terjadi tindak kriminal akan melakukan hal serupa di masa depan.

"Yang membuat itu menjadi besar adalah penyakit sosial yang ada. Itu sebabnya kejahatan lebih banyak terjadi di daerah-daerah miskin. Slum areas (daerah kumuh), bukan di Menteng. Anak-anak Menteng tidak, tapi coba pergi ke Tanjung Priok. Di situ ada kriminal, lahir dari kemiskinan," sebut Yasonna saat itu.


Halaman 2 dari 2
(mei/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads