Bersih-bersih Kali Buntung Tengah Malam, Khofifah Temukan Kasur, Sofa hingga TV

Sidoarjo - Saat masyarakat sedang beristirahat di tengah malam, Gubernur Khofifah Indar Parawansa menyambangi Kali Buntung di Waru, Sidoarjo. Khofifah meninjau langsung proses normalisasi atau bersih-bersih sungai.

Usai melihat secara dekat kondisi Kali Buntung, Khofifah menemukan banyak sampah. Saat dilakukan pengerukan oleh BPBD Jatim, TNI dan relawan, berbagai jenis sampah yang menjadi penghambat aliran sungai.

Sampah tersebut seperti kayu berukuran besar, yang membutuhkan cara khusus untuk mengambilnya, enceng gondok yang rapat, sampah rumah tangga seperti kasur, sofa, TV yang tidak terpakai, hingga bangkai hewan yang tersangkut di jembatan.

"Tadi saat tim BPBD mengeruk dengan menggunakan long hand excavator, ditemukan kasur, kayu yang ukurannya cukup besar sehingga harus di gergaji dulu dan ragam sampah lainnya yang menumpuk tahunan. Banyaknya hambatan seperti ini menyebabkan aliran sungai tersumbat. Dengan demikain, kemungkinan terjadinya banjir yang semakin besar," ujar Khofifah di Sidoarjo, Selasa (21/1/2020) malam.

Kegiatan ini menjadi salah satu upaya Pemprov Jatim menormalisasi sungai. Langkah ini juga dilakukan untuk memberikan pemahaman masyarakat agar semakin menyadari pentingnya kebersihan sungai bagi kesehatan dan keselamatan.

Baca juga: Surat Edaran RW soal Iuran Nonpribumi yang Viral Tak Jadi Diberlakukan

"Dengan membersihkan kali, secara tidak langsung mencegah kemungkinan meluapnya air ketika intensitas hujan tinggi," lanjutnya.

Khofifah pun meminta Plt Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin untuk merapikan daerah bantaran sungai di wilayahnya. Misalnya, di Kali Buntung tidak ditemui bantaran sungai. Apalagi keberadaannya berbatasan langsung dengan pemukiman warga. Apabila hal ini dibiarkan, saat dilakukan normalisasi akan mengalami kesulitan.

"Oleh sebab itu, bantaran sungai harus segera dirapikan," pesannya.

Khofifah juga mengimbau dilakukan langkah preventif yaitu mengajak masyarakat untuk tidak membuang sampah di sungai. Masyarakat juga diajak untuk menjadikan sungai menjadi beranda depan rumah.

Sehingga, dengan menjadikan sungai sebagai beranda depan rumah, maka masyarakat akan berusaha terus menjaga kebersihannya.

Baca juga: Jatim Hari Ini: Penyitaan Aset Uang MeMiles hingga Viral Surat Edaran RW

"Dengan menjaga dan menyayangi sungai, secara tidak langsung menjadi bagian dalam menciptakan ekologi sumber kehidupan. Sebagai contoh ikan yang hidup di sungai yang bersih, bisa dikonsumsi sebagai asupan gizi yang sehat jika air sungainya sehat. Oleh sebab itu, jagalah kebersihan sungai," lanjut Mantan Menteri Sosial ini.

Di kesempatan ini, Khofifah berpesan pada Nur untuk melakukan penertiban bagi masyarakat yang hidup di bantaran sungai. Mereka diberikan solusi, salah satunya dengan dipindah dan ditempatkan di lokasi lain atau rumah susun (rusun).

Bila disepakati, pihaknya akan melakukan penghitungan secara rinci kebutuhannya, termasuk berapa jumlah unitnya dengan kementerian PUPR.

Kegiatan bersih-bersih Kali Butung juga disebabkan adanya peringatan dari BPBD Prov Jatim tentang titik-titik yang wajib diwaspadai saat terjadinya hujan dengan intensitas tinggi.

Dan bila sampah Kali Buntung tidak segera dibersihkan, jelas dia, saat terjadi hujan akan terjadi banjir sampai di Bandara Internasional Juanda. Dengan terlibatnya TNI dan berbagai relawan, sangat membantu Pemprov Jatim dalam normalisasi sungai.

"TNI AL Marinir luar biasa dalam upaya membantu dan ikut langsung melakukan normalisasi sungai, di mana mengerahkan banyak pasukan untuk membersihkan sungai yang sulit dijangkau eskavator. TNI AL Marinir juga mengerahkan alat berat yang tentunya mempercepat normalisasi sungai," pungkasnya. (hil/fat)