Ganjar tampak mendekati batu prasasti yang diakui 'raja' dan 'ratu' Keraton Agung Sejagat, yakni Toto Santoso dan Fanni Aminadia sebagai bagian dari kebohongan mereka. Keduanya sudah mengaku batu itu dipahat dengan pola yang gambarnya dicomot dari internet.
Dalam kunjungan itu, Ganjar menegaskan siapapun yang ingin 'mendirikan' kerajaan atau mau jadi raja harus izin ke pemerintah terlebih dahulu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski menyarankan untuk meminta izin, Ganjar tidak bisa menjamin bahwa kerajaan-kerajaan yang tidak jelas alias abal-abal akan diberi izin. Masyarakat juga diminta untuk tetap hati-hati.
"Tadi ada yang tanya, 'Pak Ganjar, bisa menjamin nggak, tidak berdiri lagi? ya nggak bisa. Lha wong ini turu, terus ketemu demit terus bikin kerajaan, ya bisa kok. Makanya saya bilang masyarakat hati-hati jangan mudah ketipu. Ciri-ciri nipunya apa, pasti janjinya muluk-muluk dan pasti sesuatunya itu tidak masuk diakal," tutupnya.
Apalagi jika kerajaan atau keraton itu didirikan untuk tipu-tipu. Ganjar menegaskan modus tersebut tentu dilarang.
"Yang tidak boleh adalah kalau kemudian membuat semacam ini (kerajaan) dengan menipu, yang tipu-tipu nggak boleh," kata Ganjar.
'Raja' Toto Santoso: Keraton Agung Sejagat Fiktif:
(sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini