Jabar Hari Ini: Dedengkot Sunda Empire Diperiksa-Khotbah Jumat Diatur

Jabar Hari Ini: Dedengkot Sunda Empire Diperiksa-Khotbah Jumat Diatur

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 21 Jan 2020 19:06 WIB
Foto: (tangkapan layar YouTube)
Bandung - Sejak pagi hingga sore hari sejumlah topik pemberitaan di Jabar menyita perhatian pembaca, Selasa (21/1/2020) . Mulai dari balita meninggal usai imunisasi hingga khotbah Jumat di Bandung akan diatur pemerintah.

Berikut rangkuman beritanya:

Dedengkot Sunda Empire Diperiksa

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Polisi ternyata sudah memeriksa petinggi Sunda Empire-Earth Empire. Dedengkot Sunda Empire diperiksa berkaitan dengan video yang viral di media sosial (medsos).

"Ya sudah diambil keterangan, ada empat orang. Inisial NB atau perdana menterinya dan anggotanya berinisial A serta ada dari staf UPI (Universitas Pendidikan Indonesia)," ucap Kabid Humas Polda Jabar Kombes Saptono Erlangga Waskitoroso di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Selasa (21/2/2020).

Inisial NB yang menjabat Grand Prime Minister Sunda Empire itu merujuk pada Nasri Banks. Sedangkan A belum diketahui posisinya.

Erlangga mengatakan pemeriksaan dilakukan oleh penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jabar kemarin, Senin (20/1). Pemeriksaan ini, sambung Erlangga, berkaitan dengan kejadian viral di media sosial beberapa waktu lalu."Ya, ini menanggapi yang viral saja," katanya.


Erlangga menyatakan pihaknya masih terus melakukan penyelidikan terkait Sunda Empire ini. Pendalaman dilakukan dari hasil pemeriksaan yang dilakukan penyidik"Kami masih terus berproses, dalam hal ini penyidik masih mendalami keterangannya," kata Erlangga.

Sunda Empire ini muncul di media sosial setelah ramai soal Keraton Agung Sejagat. Tersebar pula foto-foto anggota Sunda Empire dari screenshot pemilik akun Facebook Renny Khairani Miller, yang diduga anggota Sunda Empire. Ada pula unggahan di YouTube terkait pernyataan diduga petinggi dari kelompok tersebut. Dia menyebut Sunda Empire terdiri atas 54 negara.

Balita Sukabumi Meninggal Usai Imunisasi

Seorang bayi berusia 2 bulan di Sukabumi meninggal usai divaksin dan ceritanya viral di media sosial. Dinas Kesehatan Sukabumi turun tangan menyelidiki kasus tersebut.

"Kami belum bisa mengeluarkan statement sebelum menunggu hasil dari investigasi tim Komdak KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi) Jawa Barat. Nanti Kamis hasilnya," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Harun Alrasyid melalui pesan singkat kepada detikcom, Selasa (21/1/2020).

Berdasarkan penelusuran detikcom, bayi itu sempat ditangani di RS Sekarwangi, Cibadak."Berdasarkan tanggal dan nama bayi yang dimaksud, memang betul ada (pasien) atas nama itu. Kronologi yang diceritakan betul. Hanya, untuk penyebab (kematian), saya tidak ada kewenangan, dokter yang akan menjelaskan," ungkap Humas RS Sekarwangi Ramdansyah.

Menurut Ramdan, keterangan dalam tulisan warganet menyebut kematian karena diduga akibat imunisasi. Ia tidak bisa menyimpulkan langsung tanpa ada keterangan pasti dari dokter.


Dokter berinisial D yang disebut dalam posting-an, Ramdan menduga itu adalah dokter Dian, yang memang bertugas di rumah sakit."Dokter Dian agendanya seminggu sekali, hanya pada hari Jumat. Kalau berkenan, kami aturkan waktu untuk bisa konfirmasi langsung ke dokter yang dimaksud nanti di hari Jumat," tutur Ramdan.

Sementara itu, hingga saat ini detikcom masih berupaya menghubungi pemilik akun bernama "mbu daffa abdurrahman mzifc", yang mem-posting curhatan tersebut.

Tulisan pemilik akun menceritakan mulai dari sang bayi mendapat imunisasi, lalu penanganan medis di rumah sakit karena adanya bintik-bintik, sampai kondisi kekurangan darah. Ia juga membuat pernyataan kutipan dokter yang menyebut adanya keterkaitan sakit yang dialami bayi dengan imunisasi. Selain itu, diceritakan juga bayi sempat membutuhkan donor darah hingga kemudian mendapat oksigen dan akhirnya meninggal dunia.

"Dan kali ini saya pun trauma untuk memberi anak saya imunisasi dan peristiwa kami pun sampai ke provinsi untuk diteliti karna peristiwa yang kami alami baru terjadi dan jangan sampai peristiwa ini menimpa siapa pun lagi dan kami tidak menuntut siapa pun di sini dan berusaha melepaskannya dan mencoba meredam dendam kami. dan kami sekeluarga menerima ini karna ini takdir yang Allah beri dan kita mengambil hikmah dari peristiwa ini. Selamat jalan, malaikat kecilku. jemput kami dengan senyuman mu 'muhammad Atharrazka Ashauqi'," tutup pemilik akun dalam tulisan tersebut.

Simak Video "Petinggi Sunda Empire Ngaku Bisa Hentikan Nuklir"



Fungsi Gentong Raksasa di Indramayu


Penemuan bangunan berbentuk gentong raksasa di eks Kantor Pegadaian Losarang, Indramayu, menggemparkan warga. Gentong raksasa itu diduga merupakan wadah Bahan Bakar Minyak di era kolonialisme.

Gentong raksasa itu memiliki ketinggian lebih dari lima meter. Diameternya mencapai dua meter. Bahan dasarnya terbuat dari batu marah.

Ketua Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Kabupaten Indramayu Dedy S Musashi mengatakan menurut masyarakat sekitar gentong tersebut difungsikan sebagai wadah bahan bakar minyak (BBM) pada era kolonial. Namun, belum ada bukti-bukti terkait penggunaan gentong tua itu sebagai tempat penyimpanan BBM.


"Kata masyarakat sekitar sebagai penyimpanan BBM. Tapi tidak ada ceceran (BBM) atau sebagainya. Ya kemungkinan sudah dirusak. Kita perlu penelitian lanjutan," kata Dedy saat dihubungi, Selasa (21/1/2020).

Ia mengaku tengah berkoordinasi dengan Balai Arkeologi (Balar) Bandung dan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Banten terkait penemuan tersebut. Pihaknya telah membuat pagar untuk mengamankan penemuan tersebut.

"Sudah kita pagari. Ini harus ada penelitian lanjutan. Jadi kami masih melakukan konsultasi ke Balar Bandung dan BPCB Banten," ungkap Dedy.

Sebelumnya, Dedy mengaku mendapat info ada empat gentong yang berada di lokasi penemuan. Namun hanya satu gentong yang baru ditemukan. Ketiga gentong lainnya berada di dalam tanah, yang lokasi persis di dalam eks kantor pegadaian.

"Menurut warga ada tiga (gentong raksasa) lagi. Informasi tertimbun tanah, kita belum temukan," katanya.

Menurut informasi dari masyarakat setempat, dikatakan Dedy, gentong jumbo dikenal dengan sebutan 'Kong' oleh masyarakat tempat. Namun, Dedy mengaku tak tahu arti dari kata 'kong' itu.

"Infonya sudah ada sejak tahun 70'an. Kita coba gali di sekitar bangunan, namun tidak ditemukan apa-apa. Disebut dengan nama 'kong', tapi belum tahu maknanya apa," tutur Dedy.

Khotbah Jumat di Bandung Diatur Pemerintah

Kementerian Agama (Kemenag) mewacanakan mengatur teks khotbah Jumat di setiap masjid di Kota Bandung. Para khatib nantinya harus menyesuaikan dengan teks yang disiapkan pemerintah.

Kepala Kemenag Kantor Wilayah Kota Bandung Yusuf Umar mengatakan wacana ini berdasarkan instruksi Menteri Agama. Menag mengadopsi kebijakan tersebut setelah kunjungan ke Abu Dhabi.

"Jadi mungkin hasil studi banding Pak Menteri Agama di Abu Dhabi, nah itu coba bisa nggak dikondisikan di daerah. Saya kan sebagai pelaksana kebijakan di Kota Bandung, ini dari Pak Menteri ketika ada pengarahan beliau," ucap Yusuf kepada detikcom, Selasa (21/1/2020).


Menurutnya kebijakan tersebut baru bersifat wacana. Pihaknya masih akan menemui Wali Kota Bandung untuk membahas wacana tersebut.

"Saya belum melangkah lebih jauh. Kami akan ketemu dengan Pak Wali. Kalau Pak Wali sudah, saya akan kordinasi dengan MUI dan tokoh ormas. Kalau disetujui, ya kami tindak lanjuti untuk menyusun naskah," kata Yusuf.

Menurut Yusuf, dalam pelaksanaannya nanti, Kemenag akan menyusun naskah khotbah tersebut. Naskahnya seputar nasionalisme, kecintaan terhadap NKRI, dan tidak berkaitan dengan radikalisme.

Dia menegaskan teks khotbah ini hanya dilakukan untuk salat Jumat. "Iya, khusus Jumat saja. Kalau ceramah mah bebas. Itu artinya koridornya itulah mengusung perdamaian, tidak memprovokasi. Kalau khotbah normal ada kegiatan keagamaan, menurut saya tidak salah," kata Yusuf.

Persib Legowo Kalau Ezechiel Pergi

Pelatih Persib Bandung Robert Rene Alberts tak bisa berbuat apa-apa andai bomber andalan, Ezechiel N'douassel, pergi. Ia menyerahkan keputusan kepada manajemen.

Ezechiel tampaknya serius untuk meninggalkan Persib. Dia telah melayangkan surat pengunduran diri kepada manajemen, meskipun masih menyisakan kontrak setahun lagi.

"Soal Ezechiel saya belum tahu (kelanjutannya), tanyakan saja ke manajemen," kata Robert kepada wartawan, Selasa (21/1/2020).

Menurutnya pemain bintang pergi dalam sebuah tim merupakan hal yang wajar. Situasi itu juga berpeluang dialami Maung Bandung kalau Ezechiel hengkang.

"Seperti yang saya katakan sejak lama, jika ada pemain yang tidak merasa senang, mereka harus katakan pada kami. Itu hal normal di sepakbola, banyak klub menjual pemain bintangnya dan itu bagian dari bisnis di sepakbola," tutur dia.


Pelatih berpaspor Belanda itu mengaku Ezechiel sudah mengungkapkan alasannya ingin mengakhiri kerja samanya bersama Persib. Tapi, ia enggan mengungkapkannya ke publik.

"Iya (sudah dikasih tau) tapi saya tidak bisa katakan itu saat ini. Karena semua belum usai, belum diputuskan apakah dia tinggal atau tidak," ujar Robert.

Ezechiel memang sudah menyatakan keinginannya hengkang. Apalagi, Eze juga sudah melayangkan surat pengunduran diri ke manajemen. Robert sudah mengambil ancang-ancang kalau Ezechiel pergi. Duo Brazil, Wander Luiz dan Joel Vinicius didatangkan, meski masih berstatus uji coba.
Halaman 2 dari 4
(mud/mso)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads