Rekonstruksi, Pemeran Korban Mahasiswi UIN Makassar Kesurupan

Rekonstruksi, Pemeran Korban Mahasiswi UIN Makassar Kesurupan

Hermawan Mappiwali - detikNews
Selasa, 21 Jan 2020 12:56 WIB
Rekonstruksi kasus pembunuhan mahasiswi UIN Makassar. (Hermawan M/detikcom)
Makassar - Polisi menggelar rekonstruksi kasus Asmaul Husna (21), mahasiswi UIN Alauddin Makassar yang tewas dibunuh kekasihnya, Andi Ridhayatul Khaer (21). Namun perempuan yang berperan sebagai korban, Sari, mengalami kesurupan.

Pantauan detikcom di lokasi, Selasa (21/1/2020) pukul 11.47 Wita, Sari awalnya pingsan sesaat setelah memerankan seluruh adegan rekonstruksi. Sari, yang pingsan di kamar tempat korban dibunuh, lalu dievakuasi ke ruangan keluarga, kemudian tiba-tiba kesurupan.

"Tidak mau tanggung jawab, Tante tidak mau tanggung jawab. Nabunuh ka," ujar Sari sambil menangis.





Sejumlah keluarga korban pun turut menangis. "Sabarko, sabarko, Nak, biar Allah yang balas," ujar salah seorang tante korban yang juga menangis.

Dalam adegan rekonstruksi, Sari adalah pemeran pengganti yang berperan sebagai korban. Sedangkan pelaku diperankan oleh tersangka.

"Dia (Sari) dari penyidik. Jadi dia jadi pemeran pengganti hasil dari penunjukan penyidik," ujar Hasniati.

Rekonstruksi digelar di lokasi pembunuhan, Perumahan Citra Elok, Kecamatan Manggala, sejak pukul 11.16 Wita dan selesai pukul 11.46 Wita. Ada tiga titik utama tempat rekonstruksi, yakni di kamar korban, dapur, serta halaman rumah tempat tersangka memarkir motornya.

Tersangka dan dua sepupu korban, Satriani dan Miftahul Nur, beserta seorang pemeran pengganti korban bernama Sari dihadirkan sebagai pemeran rekonstruksi. Kepala penyidik, jaksa, dan keluarga korban juga hadir menyaksikan proses reka ulang pembunuhan terhadap korban.

"(Sebanyak) 28 adegan sudah terlaksana semua. Dan apa yang diperlihatkan oleh pelaku sesuai dengan apa yang dilakukan saat itu. Jadi dalam hal ini tidak ada bukti-bukti baru yang didapat oleh penyidik maupun oleh jaksa," ujar Kapolsek Manggala Kompol Hasniati kepada wartawan pasca-rekonstruksi.

Hasniati mengatakan proses tewasnya korban dimulai dari adegan ke-9 saat tersangka menutup wajah korban dengan bantal. Adegan berturut-turut diperankan tersangka dengan mengecek napas korban, masuk ke dapur mencari dan mengambil pisau, lalu kembali ke kamar korban.

Tepat pada adegan ke-15, tersangka mengiris leher korban sebanyak 1 kali yang berujung pada kematian korban.

"Jadi begini, sebelumnya itu (korban) disekap. Setelah disekap pelaku ini melihat-cek napasnya (napas korban) ternyata masih bernapas," ujar Hasniati.

"Setelah itu pelaku ke dapur cari pisau, ditemukanlah pisau, setelah itu (kembali ke kamar korban) baru dilakukan pembunuhan," sambung Hasniati. (fdn/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads