Hias Kuku Palsu Bernuansa Imlek di Blitar Naik 50 Persen

Hias Kuku Palsu Bernuansa Imlek di Blitar Naik 50 Persen

Erliana Riady - detikNews
Senin, 20 Jan 2020 07:17 WIB
Seni hias kuku palsu bertema imlek (Foto: Erliana Riady/detikcom)
Blitar - Sebuah salon kecantikan di Kota Blitar menawarkan jasa menghias kuku bertema Imlek. Seni hias kuku palsu atau dikenal dengan istilah nail art fake ini, rupanya mendapat animo luar biasa dari para wanita etnis Tinghoa di Kota Patria.

Rizky Imadayanti (23) owner salon di Jalan Sudanco Supriyadi yang melayani nail art fake menyatakan, menjelang Imlek ini customer yang berminat dipercantik kuku tangan-tangannya naik hingga 50 persen.

"Nail art banyak peminatnya di Kota Blitar. Apalagi menjelang Imlek ini, customer yang datang mengalami kenaikan sampai 50 persen," kata Rizky kepada detikcom, Senin (20/1/2020).


Tahun 2020 yang merupakan Shio Tikus, membuat gambar binantang pengerat ini menjadi tren motif yang diminati pelanggan. Didominasi warna dasar merah, berbagai jenis gliter emas ditempelkan untuk mempercantik penampakan kuku tangan. Tak lupa, goresan kuas aksen huruf China melambangkan motif bertema Imlek dipadu padan dengan warna kutek lainnya.

Tak hanya dua materi itu, namun aksesoris lain juga menjadi pilihan customer sesuai motif yang diinginkan. Seperti permatapermata sintesis, motif lampion, gambar binatang atau boneka lucu bisa digambarkan atau ditempelkan sesuai taste para pelanggan.

Seorang tenaga yang punya ketrampilan khusus nail art fake siap melayani motif yang diinginkan para customer. Langkah pertama yang dilakukannya, mengukur size kuku jari customer. Ada beberapa ukuran yang disediakan, mulai dari 0 sampai 9.

Lalu menyiapkan kuku palsu berbahan dasar gel untuk diolesi kutek berwarna dasar merah. Kemudian dikeringkan dibawah alat khusus yang dilengkapi sinar UV. Proses pengeringan ini butuh waktu sekitar 15 menit. Setelah warna dasar merah kering, baru dipercantik dengan ornamen warna emas berupa goresan aksen China atau motif-motif lain bernuansa Imlek.

"Over all prosesnya bikin sampai kita tempel ke kuku jari tangan customer itu sekitar 30 menit. Nah mereka bisa milih jenis lemnya khusus untuk kuku atau lem stiker," beber wanita berambut pirang ini.

Untuk lem khusus kuku, lanjutnya, bisa bertahan selama satu bulan. Sedangkan lem stiker hanya bertahan 2 sampai 3 hari. Customer yang punya banyak aktivitas, biasanya lebih senang memilih lem stiker. Sehingga mendekati hari H Imlek atau pas acara keluarga, mereka bisa memasangnya kembali.


"Kalau tarif bervariasi. Tergantung motif dan tingkat kesulitan. Tapi kami pakai standart paling rendah sekitar Rp 120 ribu, paling mahal karena ornamen lebih banyak itu sampai Rp 350 ribu," aku Rizky.

Seni hias kuku menjelang imlek/Seni hias kuku menjelang imlek/ Foto: Erliana Riady

Menjelang Imlek tahun ini, Rizky mengaku dalam sehari bisa melayani 3 sampai 5 customer naik art fake. Jumlah ini akan makin bertambah banyak jika mendekati hari H Imlek.

Seorang customer warga Kanigoro, Anggi mengaku punya kebiasaan mempercantik penampilannya ketika menjelang perayaan Imlek. Selain wajah dan badan, penampakan kuku jari tangan yang cantik juga bagian dari kunci penampilan makin menawan.

"Sudah terbiasa sih ya. Apalagi kalau jelang Imlek kini, banyak ketemu saudara, teman, kerabat lainnya. Jadi penampilan harus menawan. Kan seneng pas salaman terus kuku jari tangan terlihat indah, cantik pakai nail art fake ini," pungkasnya.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.