Begini Cara Risma Mengatur Rumah Pompa dan Pintu Air Agar Banjir Surut

Risma saat sidak pengerukan kawasan Darmo Park (Foto: Hilda Meilisa Rinanda/detikcom)

Surabaya - Banjir sempat terjadi di kawasan Darmo Park dan Mayjen Sungkono. Namun hanya berselang beberapa jam, air yang menggenangi jalanan berangsur surut. Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini pun mengungkap tipsnya.

Risma mengatakan pihaknya telah menyediakan beberapa pompa yang terkoneksi satu sama lain. Saat pompa di wilayah ini sedang macet karena terlalu banyak air, pompa lainnya akan membantu.

"Kita sebetulnya kalau sistem perairan Surabaya satu dan lainnya itu terkoneksi jadi kalau di sini berat, kita bisa memaksimalkan yang di sini untuk memompa yang di tempat lain, jadi semua terkoneksi jaringan airnya," kata Risma usai sidak di wilayah Ruko Darmo Park Surabaya, yang sempat banjir beberapa waktu lalu, Sabtu (18/1/2020).

Risma mengakui curah hujan di Surabaya cukup tinggi dibanding tahun-tahun sebelumnya. Namun, bukan berarti pihaknya harus pasrah ketika terjadi banjir.

"Memang ada masalah begitu curah hujan tinggi, kita ingin semua clear tidak ada air yang kemudian mengganggu aktivitas masyarakat. Nah seberapa besarnya? Karena curah hujan begitu tinggi, kemudian kita harus segera mungkin air itu bisa keluar. Karena itu yang kita lakukan adalah kita menambah kapasitas pompa, kapasitas saluran, kemudian juga permainan pintu air," paparnya.

Tonton Video Risma Bersihkan Sampah di Saluran Air Meski Diguyur Hujan:

Bagaimana cara Risma melakukan permainan pintu air ini?

"Nah pintu air utama kita ada di Kayoon, kemudian yang akan menolong dan di Rolak Jagir dan kalau daerah Surabaya Karangpilang, itu ada di Rolak Gunungsari jadi pintu-pintu air itu yang kita juga ikut mainkan," ungkap Risma.

"Seringkali kan (hujan) di Mojokerto Jombang itu yang terdampak adalah daerah Karang Pilang, maka kemudian kita minta pintu air Rolag itu diturunkan. Soalnya di Kebraon itu pengaruhnya yang kita turunkan termasuk daerah Mayjen Sungkono, daerah kota itu yang kita turunkan termasuk pintu Kayoon dan Jagir," imbuhnya..

Untuk itu, Risma menyebut dirinya selalu memantau kondisi pompa di Surabaya. Selain itu, dibutuhkan kepekaan dan analisa tepat untuk mengatasi banjir ini.

"Jadi memang kita harus peka terhadap permukaan sungai, itu begitu dia naik melebihi biasanya, maka kita harus segera buka pintu air tadi untuk mengurangi beban saluran di primernya," pungkasnya.