Kerajaan Fiktif Bermunculan di RI, Ada Fenomena Apa Sih?

Modus tipu-tipu di Keraton Agung Sejagat dibongkar polisi (Rinto Heksantoro/detikcom)

Jakarta - Belakangan ini muncul kerajaan-kerajaan fiktif dalam waktu berdekatan di Indonesia. Sebut saja Keraton Agung Sejagat dan Sunda Empire-Earth Empire.

Lebih gilanya lagi, kerajaan-kerajaan ini langsung punya banyak pengikut. Sebenarnya ada fenomena apa sih di balik semua ini?

Polisi mengungkap adanya motif penipuan di balik terbentuknya Keraton Agung Sejagat di Purworejo, Jawa Tengah. Meski begitu, tetap banyak orang yang menjadi pengikut Keraton Agung Sejagat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal yang sama juga terjadi pada kerajaan fiktif di Jawa Barat, Sunda Empire-Earth Empire. Sebetulnya, apa yang melatarbelakangi banyaknya orang yang menjadi pengikut kerajaan fiktif?

Imam Prasodjo (Aagung Pambudhy/detikcom)

"Kalau secara umum, dalam literatur sosiologi, ada terminologi neotribalism. Jadi munculnya orang-orang yang punya perkumpulan dengan emosi sendiri, dengan ciri-ciri, pola pikir, emosional sendiri," kata sosiolog Universitas Indonesia (UI) Imam B Prasodjo kepada wartawan, Sabtu (18/1/2020).

Imam mengatakan, dalam literatur sosiologi, neotribalisme dicontohkan dengan pendukung fanatik sepakbola dan geng-geng. Selain kesamaan emosi dan pola pikir, dalam komunitas tersebut ada eksklusivitas dan hierarki.

Namun, lanjutnya, neotribalisme tumbuh karena dalam solidaritas yang kemudian ditambahkan narasi-narasi. Untuk kasus kerajaan fiktif, mitologi cerita kerajaan jadi pembungkus narasi.

"Nah narasi-narasi atau pemaknaan-pemaknaan yang bersumber dari campuran yang sebenarnya tidak jelas sumbernya. Tapi orang senang saja membuat cerita. Apalagi di Indonesia ini kan orang berbakat buat cerita-cerita. Ini campuran dari pengetahuan modern dan tradisional tapi bukan kajian akademis. Makanya ceritanya kacau. (Contohnya) Kekaisaran matahari itu dari mana datangnya itu," jelas Imam.

Simak Video "Geger Sunda Empire, Apa Maksud dan Tujuannya?"

Lebih lanjut, Imam menjelaskan zaman sekarang informasi maupun berita tersebar begitu banyak dan mudah didapat. Namun, tak semua informasi dan berita tersebut berisi informasi yang valid.

Dalam situasi tersebut, ada pihak yang memanfaatkan kebingungan masyarakat atas lubernya informasi dan berita. Hingga kemudian kondisi ini disisipi motivasi mendapatkan keuntungan ekonomi.

"Dan itu (narasi) bergabung dengan motif ekonomi. Dengan itu mereka mengumpulkan uang. Sama seperti reuni TK, kumpul-kumpul orang sekampung. Cuma ini diberi makna yang kadang maknanya kadang-kadang aneh-aneh. Mungkin awalnya orang ini senang kumpul saja. Lama-lama ada ideolog yang serius, yang nggak masuk akal juga, tapi siapa peduli? Karena toh orang-orang ini bukan yang utama yang mungkin. Tapi yang peran aktor-aktornya itu menikmati. Ada orang yang mendengar, ada orang percaya, atau ada orang yang setengah percaya tapi tidak menggugat," urai Imam.

Kerajaan Fiktif Bermunculan di RI, Ada Fenomena Apa Sih?

Sunda Empire (tangkapan layar YouTube)

Diketahui, kemunculan Keraton Agung Sejagat di Purworejo bikin geger warga. Mereka memiliki raja dan ratu, seragam bahkan padepokan kerajaan yang berlokasi di Dusun Pogung, Juru Tengah, Kecamatan Bayan, Purworejo. Polisi menduga ada tindak pidana yang dilakukan raja dan ratu.

Belum lama berselang, terungkap pula ada Sunda Empire-Earth Empire di Jabar. Kerajaan tersebut dipimpin Grand Prime Minister yang setelah ditelusuri ternyata bernama Nasri Banks.

Kehebohan Sunda Empire ini membuat polisi dan Pemkot Bandung melalui Kesbangpol menelusuri. Sejauh ini, belum ada informasi lebih lanjut soal kelompok ini.