KSPI Anggap Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja Ulangi Kegagalan Paket Ekonomi

KSPI Anggap Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja Ulangi Kegagalan Paket Ekonomi

Dwi Andayani - detikNews
Sabtu, 18 Jan 2020 15:04 WIB
KSPI menggelar konferensi pers rencana demonstrasi di DPR. (Dwi Andayani/detikcom)
Jakarta - Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) menilai Presiden Joko Widodo (Jokowi) salah strategi bila melanjutkan omnibus law cipta lapangan kerja. Jokowi disebut mengulangi kesalahan yang sama pada periode pertama.

"Pemerintah ini salah strategi dan mengulangi lagi kesalahan yang sama pada periode awal yang ingin memprioritaskan investasi seolah-olah adalah segala-galanya untuk pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja," ujar Ketua Harian KSPI Muhammad Rusdi dalam konferensi pers di gedung LBH, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Sabtu (18/1/2020).



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rusdi menilai periode pertama kepemimpinan Jokowi telah gagal menaikkan ekonomi. PP 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan yang dikeluarkan Jokowi disebutnya berdampak buruk pada buruh.

"Kami anggap pada periode awal ketika pemerintah Jokowi mengeluarkan sekitar 16 kebijakan paket ekonomi dalam rangka menggenjot ekonomi dan cipta lapangan kerja itu gagal," kata Rusdi.

"Di era awal Pak Jokowi melahirkan PP 78 mengenai upah, Jokowi membatasi perbaikan upah yang berdampak menurunnya daya beli masyarakat dengan upah membuat hasil produk industri tidak bisa dibeli oleh buruh," sambungnya.

Simak Video "Tolak Omnibus Law, Serikat Buruh Akan Geruduk DPR Senin Besok"



Rusdi mengatakan ada beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan lapangan kerja baru, salah satunya konsumsi rumah tangga. Dia mengatakan pemerintah harus memperkuat konsumsi rumah tangga dengan meningkatkan daya beli dan pendapatan pekerja.

"Yang dibutuhkan hari ini adalah justru melakukan kekuatan konsumsi rumah tangga yang dipengaruhi daya beli dan pendapatan atau upah buruh," tuturnya.



Sebelumnya, Presiden Jokowi mengatakan draf RUU, yang merupakan omnibus law, akan diserahkan ke DPR RI pekan depan. Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly mengatakan ada dua draf omnibus law yang akan diserahkan ke DPR.

"Cipta lapangan kerja dan fasilitas perpajakan," kata Yasonna di kompleks MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (16/1).
Halaman 2 dari 2
(dwia/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads