"Setahu kami seperti yang disampaikan Pak Gubernur (Ganjar Pranowo), itu sekedar melestarikan nilai-nilai budaya. Dia aktivitasnya hanya temporary saja," kata Wakil Bupati Blora, Arif Rochman, saat dihubungi detikcom, Jumat (17/1/2020).
Arif Rochman memaparkan bahwa beberapa waktu lalu Keraton Djipang tersebut memang sempat muncul ke masyarakat ketika menggelar kirab budaya. Dalam acara itu Pemerintah Kecamatan hadir sebagai perwakilan daerahnya dalam kegiatan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya keberadaan Keraton Djipang tak jadi soal selama kegiatannya bertujuan untuk melestarikan kebudayaan dan pariwisata dan tak meresahkan warga.
"Pemkab Blora ya selagi itu memang tidak meresahkan masyarakat, dia untuk melestarikan kebudayaan, untuk pariwisata, untuk memperkenalkan Cepu, kita juga nggak bisa melarang kan," paparnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Keraton Djipang yang dipimpin oleh PRA Barik Barliyan Surowiyoto telah ada sejak 2014. Barik menyebut keberadaan kerajaan Djipang merupakan aset sejarah dan budaya.
"Ini kembali muncul di permukaan karena sebagai upaya kami untuk tetap melestarikan sejarah dan budaya yang ada. Saya memang ada keturunan dari Adipati Jipang, Arya Penangsang," terangnya kepada detikcom, Kamis (16/1).
Simak Video "Buka-bukaan Pengikut 'Jenderal' Bintang 3 soal Keraton Agung Sejagat"
(mbr/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini