Survei itu dilaksanakan di 103 kabupaten/kota seluruh Indonesia pada 31 Agustus-7 September 2019. Survei ini melibatkan 1.220 orang secara acak dari usia 17 tahun atau lebih dengan metode stratified multistage random sampling.
Survei diadakan untuk membandingkan antara penonton film asing dan penonton film nasional. Hasilnya, selama setahun terakhir, ada 9,3% orang Indonesia yang menonton film nasional, sedangkan 8,2% orang Indonesia menonton film asing.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini membantah teori orang Indonesia lebih suka film asing atau film Hollywood, datanya nggak gitu, lebih sedikit yang nonton," kata Direktur Komunikasi SMRC Ade Armando saat pemaparan survei di Ballroom Djakarta Theatre, Jakarta Pusat, Kamis (16/1/2020).
Survei ini juga menunjukkan kebiasaan menonton film di bioskop berdasarkan kelompok usia. Hasilnya, kelompok usia 17-21 tahun atau yang termasuk generasi Z paling sering nonton film Indonesia. Begini rinciannya:
Film Indonesia
17-21 tahun: 36,4%
22-25 tahun: 19,5%
26-40 tahun: 10,3%
41-55 tahun: 6,5%
>55 tahun: 2,8%
Film asing
17-21 tahun: 29,1%
22-25 tahun: 22,4%
26-40 tahun: 10,6%
41-55 tahun: 5%
>55 tahun: 1,4%
"Yang paling banyak nonton film Indonesia itu kelompok 17-21 tahun, itu paling banyak yang datang dan membayar tiket," ucap Ade Armando.
Menurut Ade, ada kecenderungan keinginan menonton film di bioskop terpengaruh oleh orang lain. Dengan demikian, dia berharap makin banyak anak muda yang lebih banyak menonton film Indonesia karena terpengaruh teman-teman seumurannya.
"Kita bisa harap ini bisa lebih tinggi lagi tapi kelompok muda lebih muda lebih potensial untuk nonton film Indonesia, lagi lagi berlaku ini, dari paling muda angka kecenderungan di sana lebih besar menonton film Indonesia," ujarnya.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini