"Saya nggak mau nanggapi, sudah ada yang nangani, katanya sudah ada yang periksa. Ya udahlah itu nanti kita lihat perkembangannya aja. Ini bicara Kompolnas, kok bicara Asabri," Kata Mahfud di Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (16/1/2020).
Mahfud tidak mau meributkan bantahan dan tanggapan-tanggapan yang bergulir. Isu adanya korupsi di asuransi pelat merah itu dinilainya sebagai salah satu isu yang cukup penting.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, BPK sedang melakukan audit atas Yayasan Asuransi ABRI (Asabri). Menko Polhukam Mahfud Md mengaku sudah mendengar hal itu dan menduga ada korupsi di atas Rp 10 triliun dari uang yayasan yang dikumpulkan dari para prajurit TNI itu.
"Saya mendengar ada isu korupsi di Asabri yang mungkin itu tidak kalah fantastisnya dengan kasus Jiwasraya. Di atas Rp 10 triliun itu," kata Mahfud Md di kantornya, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (10/1).
Baca juga: Polri Buka Penyelidikan Usut Kasus Asabri |
"Asabri itu punya orang kecil. Itu punya prajurit. Polisi, tentara yang pensiun-pensiun yang pangkatnya kecil. Itu kan banyak yang nggak punya rumah, nggak bisa keluar," sambung Mahfud Md.
Kemudian pihak PT Asabri (Persero) membantah tuduhan dugaan korupsi yang sempat dilayangkan kepada perusahaan pelat merah itu. Direktur Utama PT Asabri Sonny Widjaja menegaskan uang yang dikelola Asabri tidak dikorupsi.
"Saya menjamin bahwa uang kalian yang dikelola di Asabri Aman, tidak hilang, dan tidak dikorupsi," ujar Sonny dalam konferensi pers di kantornya, Cawang, Jakarta, Kamis (16/1). (azr/hri)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini